ilustrasi kekerasan (IDN Times/Nathan Manaloe)
Isu penculikan anak yang marak di Sumsel menimbulkan korban persekusi. Lima orang pedagang pakaian asal Garut, Jawa Barat (Jabar) diamuk massa. Kelima korban yakni YM (51), LWR (30), DW (49), TL (47), dan AE (48), jadi bulan-bulanan warga Musi Rawas Utara (Muratara). Tak hanya digebukin warga, mobil mereka dirusak dan barang dagangannya dijarah, Senin (6/2/2023) lalu.
Kasus ini bermula dari kabar hoaks yang menyebar dari warga ke warga. Awalnya dua orang pedagang turun dari mobil menawarkan dagangan. Karena seorang warga melihat dua orang korban mendekati anak-anak, mereka pun meneriaki mereka penculik.
Karena cemas dituduh pelaku penculikan, kedua korban lansung naik ke mobil. Mereka cemas melihat banyak warga yang keluar rumah dan pergi karena takut dikejar massa.
"Masyarakat terprovokasi dengan isu penculikan yang beredar luas di masyarakat," ujar Kabid Humas Polda Sumsel, Kombes Pol Supriadi.
Para korban yang ketakutan melarikan diri ke arah Desa Sukaraja Muratara. Kepala desa Terusan tempat awal para korban berhenti, tersebar pesan pelaku penculikan anak melarikan diri ke arah Sukaraja.
"Sekitar pukul 11.00 WIB, mobil yang dikendari korban diberhentikan warga. Para korban diinterograsi lalu dibawa ke kantor desa," jelas dia.
Polisi memastikan tak menemukan indikasi para korban akan melakukan penculikan anak dan murni mau berdagang. Saksi yang ada di lokasi pun tidak bisa membuktikan jika para korban akan melakukan penculikan. Ketika mobil tersebut dihentikan pun, warga tidak menemukan ada anak yang dibawa oleh diduga pelaku.
"Informasi yang kita dapatkan bahwa hasil pemeriksaan empat unit ponsel milik terduga pelaku penculikan anak, tidak ditemukan indikasi percakapan maupun chat mengarah pada kegiatan pidana dalam hal ini penculikan," jelas dia.
Polisi masih mendalami kasus persekusi ini. Pihaknya tak menampik akan menindak pelaku persekusi tersebut. Supriadi pun meminta warga untuk tidak mudah terprovokasi dengan kabar hoaks.
"Setelah dilakukan gelar perkara dengan memintai beberapa keterangan baik saksi hingga terduga pelaku, dan hasilnya hoaks," tutup dia.