Lurah Sonny Minta Maaf Usai Video Joget dan Peluk Biduan Viral

11 Nov 2023, 12:10 WIB

Aksi Sonny Sandra, Lurah Kurao Pagang Joget dan Rangkul Biduan. Doc. IDN Times

Padang, IDN Times - Sonny Sandra, Lurah Kurao Pagang, Kota Padang, Sumatra Barat (Sumbar), menyesali tindakannya menenggak minuman keras, berjoget, serta merangkul dua biduan di acara pengukuhan pelantikan Ketua Pemuda saat peringatan Hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2023 lalu.

Ia menyampaikan permohonan maaf atas kegaduhan dari video yang sudah kadung viral di media sosial. Sonny menyebut kini sudah dibebastugaskan sebagai Lurah dan sedang diperiksa Inspektorat.

"Saya memohon maaf pertama sekali ke istri dan anak-anak, lalu ke keluarga saya, keluarga istri saya, juga kepada masyarakat. Wajar jika masyarakat menilai itu perbuatan kurang bagus," kata Sonny, Sabtu (11/11/2023).

1. Dihubungi semua senior di IPDN

Gedung IPDN (Instagram.co.id/ipdn.id)

Sonny mengaku pasca video itu viral banyak sekali yang menghubunginya. Salah satunya, dari para senior di IPDN. Mereka tidak percaya Sonny bisa melakukan hal tersebut.

"Semua senior, lulusan IPDN telepon. Tidak percaya kenapa ini terjadi. Mereka tahu sekali bagaimana saya. Maka dari itu sekali lagi saya mohon maaf," ujarnya.

2. Klaim menjaga hubungan dengan pemuda

Aksi Sonny Sandra, Lurah Kurao Pagang Joget dan Rangkul Biduan. Doc. IDN Times

Sonny menegaskan dirinya menerima tawaran untuk meminum minuman keras dan berjoget, karena ingin menjaga kedekatan dengan pemuda setempat. Ia memastikan jika miras yang diminum hanya setengah gelas.

"Saya ingin mendekatkan diri, bercengkerama dengan pemuda di satu meja. Setelah itu ada minuman. Kawan-kawan pemuda ini minum semua, dan saya juga disuruh minum. Karena saya tidak biasa minum, kepala pusing dan setengah sadar," ujarnya.

3. Berharap pintu maaf terbuka

nu.or.id

Sonny berharap permohonan maaf yang disampaikannya dapat diterima oleh semua pihak. Bahkan, ia berjanji akan lebih berhati-hati dalam bertindak ke depannya.

Diketahui, Sonny sudah dibebastugaskan dari jabatannya sebagai Lurah. Ia dianggap melanggar pasal 3 huruf f Peraturan Pemerintah nomor 94 tahun 2021 tentang Disiplin Pegawai Negeri Sipil.

Hukuman pelanggarannya berupa disiplin tingkat berat hingga memerlukan penetapan keputusan tentang Pembebasan Sementara dari Tugas Jabatannya.