Palembang, IDN Times - Puluhan aktivis dari Suara Informasi Rakyat (SIRA) Sriwijaya mendatangi gedung Inspektur Tambang Sumsel, Jumat (12/9/2025). Mereka membawa tuntutan agar pemerintah pusat bertanggung jawab dalam menjalankan tugasnya dalam pengawasan tambang di Sumsel.
Direktur Eksekutif SIRA, Rahmat Sandi menegaskan, kerusakan lingkungan akibat pertambangan batu bara di Sumsel adalah bukti nyata pembiaran yang dilakukan secara terstruktur, sistematis, dan masif.
"Lubang tambang ditinggalkan tanpa reklamasi, dokumen terbang dijadikan bisnis legalitas, hingga perambahan hutan tanpa IPPKH. Semua ini menunjukkan pengawasan tambang di Sumsel nyaris lumpuh," ungkap Rahmat.