Gubernur Sumsel, Herman Deru. (Dok. Humas Pemprov Sumsel)
Satu pasien dengan pengawasan (PDP) asal Kabupaten Banyuasin yang meninggal tiga hari lalu (25/4), dinyatakan positif terjangkit virus corona. Pasien perempuan ini sempat dirawat di RS Pelabuhan, namun hasil laboratorium Balai Besar Laboratorium Lesehatan (BBLK) menyatakan dirinya positif COVID-19 setelah tiga hari dirinya dimakamkan.
Gubernur Sumsel, Herman Deru, mengatakan alasan kasus positif COVID-19 di daerahnya sebagai yang tertinggi di Pulau Sumatera karena tim yang bekerja optimal.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel disebutnya bekerja dengan sangat masif, melakukan serangkaian tes kepada warga, hingga mengetahui hasilnya lebih banyak dibandingkan daerah lain.
"Jadi aku jelaskan kenapa Sumsel tinggi, karena jumlah yang kita tes juga lebih banyak. Aku aktif dan agresif, agar kita lebih tahu dan cepat mengatasi pandemik," ujar Herman Deru kepada IDN Times, Senin (27/4).
Jika dibandingkan dengan daerah lain, kasus positif di Sumsel mencapai 130 orang. Sedangkan terbanyak berikutnya adalah Sumatera Barat dengan total 121 orang, dan Sumatera Utara 111 orang.
Wilayah Sumatera bagian selatan (Sumbagsel) angka yang positif seperti Jambi, Babel dan Lampung, hanya dua digit jauh di bawah Sumsel. Bahkan di Bengkulu baru ditemukan delapan kasus positif.
Sedangkan Sekretaris Daerah (Sekda) Palembang, Ratu Dewa, mengungkap jika Pemkot belum menyerahkan usulan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB ke Gubernur untuk diteruskan ke Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan. Pihanya baru sebatas menerbitkan instruksi pembatasan kecil terkait penanganan penyebaran COVID-19.
Hal ini berbanding terbalik dari pernyataan Wali Kota Palembang, Harnojoyo, yang mengumumkan kepada publik jika Pemkot akan bersurat ke Gubernur Sumsel untuk mengusulkan PSBB pada Senin (20/4) lalu.
Ratu Dewa menyebutkan beberapa kriteria yang diatur dalam penetapan PSBB oleh Menkes. Satu di antaranya yang belum dipenuhi, adalah sebaran kasus yang belum merata di semua kecamatan di kota Palembang
"Pusat yang mengatur kriteria ini, beberapa hal untuk PSBB seperti sebaran yang tercatat secara kurva harus ada peningkatan jumlah yang terpapar. Dari 18 Kecamatan di Palembang, Gandus dan Bukit kecil tidak ada kasus positif COVID-19," jelasnya.