Palembang, IDN Times - Kasus keracunan usai menyantap Makan Bergizi Gratis (MBG) berdampak pada ratusan siswa harus dilarikan ke rumah sakit. Di Sumsel misalnya, sejak program ini dimulai 6 Januari 2025 hingga hari ini, ada 296 siswa mengalami keracunan usai menyantap makanan yang disediakan dalam program Presiden Prabowo.
Rinciannya, delapan orang terdampak kasus keracunan di Empat Lawang pada 18 Februari. Kasus keracunan di Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada 5 Mei menyebabkan 174 siswa muntah-muntah dan dilarikan ke RSUD setempat.
Pada 1 September lalu di Ogan Komering Ilir (OKI), dimana ada 80 siswa mengalami kejadian serupa hingga harus dilarikan ke rumah sakit. Dua hari berselang, tepatnya 3 September ada sembilan siswa mual dan muntah usai menyantap menu MBG di Musi Banyuasin (MUBA).
Kasus terbaru 23 September lalu keracunan MBG melanda Ogan Komering Ulu (OKU), dimana ada 12 siswa yang dilarikan ke puskesmas. Terakhir, kasus di Palembang 25 September ada 13 siswa yang dilarikan ke puskesmas dan RS Pusri.
Dari keenam kasus, dua di antaranya dipastikan karena kontaminasi bakteri E.coli, yakni kasus keracunan MBG di PALI dan OKI, akibat air yang tercemar. Selain keracunan, terdapat temuan ulat di menu MBG yang dibagikan di OKI pada 23 September dan Lubuk Linggau pada 24 September
Berikut IDN Times merangkum lini masa, kejadian keracunan MBG di Sumsel selama tujuh bulan program ini berjalan berikut faktanya.