Lansia di Palembang Tunda Pergi Haji, 2 Pemuda Sudah Daftar Sejak Dini

- Cik Unah (70) menunda keberangkatannya haji karena tak sanggup pergi sendiri, meski Kemenag Sumsel menjamin keselamatan lansia.
- Muhammad Nanda Naufaliandra daftar haji sejak usia 6 tahun dan berangkat di usia 19 tahun, bersama kedua orang tuanya yang berusia 55 tahun.
- M Hanif Kholil Azmi didaftarkan orangtuanya saat berusia 6 tahun dan seharusnya berangkat pada 2024, tetapi baru bisa berangkat tahun ini karena minimal usia 18 tahun.
Palembang, IDN Times - Cik Unah (70) warga Perumahan OPI Jakabaring Palembang ini hanya tersenyum ikhlas tatkala menceritakan rombongan teman pengajiannya hendak berangkat ke tanah suci menunaikan ibadah haji tahun ini. Ibu tiga anak ini terpaksa menunda keberangkatannya karena tak sanggup pergi sendiri.
Padahal, Kemenag Sumsel sudah menjamin keselamatan dan keamanan para lansia dengan kategori resiko tinggi (Risti) seperti dirinya jika ingin menunaikan rukun Islam kelima tersebut. Namun Cik Unah memutuskan ingin berangkat tahun depan agar bisa ditemani keluarga meskipun sudah belasan tahun ia menanti momen menjadi tamu Allah di Makkah.
1. Takut berangkat sendiri dan merepotkan orang lain

Cik Unah mengaku sudah mendaftar haji sejak tahun 2013, dengan keinginan kuat bisa berangkat di saat tubuhnya masih bugar dan masih sehat. Namun apa daya, pandemi Covid-19 membuatnya urung berangkat tahun 2023 lalu padahal sudah tiba waktu antriannya.
"Saya dimasukkan golongan cadangan tahun ini. Kalau di KTP tercatat usia saya masih 61 tahun, padahal aslinya 70. Saya ragu mau berangkat, jadi menunggu keponakan saya yang akan berangkat tahun depan agar ada keluarga yang menemani," ujarnya.
Cik Unah hanya tinggal sendiri di rumahnya saat ini, karena ketiga anaknya sudah berkeluarga dan hidup masing-masing. Apalagi ia belum pernah ke luar negeri sebelumnya dan merasa ingin ditemani berangkat haji.
"Saya berharap keponakan saya bisa berangkat tahun depan, jadi saya bisa ikut berhaji dan ada yang menemani. Saya takut merepotkan orang lain, semakin tua rasanya semakin sulit melakukan semuanya sendiri. Kalau sama keluarga nggak sungkan," ucapnya.
2. Nanda bersyukur bisa berangkat haji di usia muda

Cerita menarik lainnya datang dari salah satu calon haji termuda. Muhammad Nanda Naufaliandra Jamaah Calon Haji (JCH) asal kota Palembang ini mengaku sudah daftar haji sejak usia 6 tahun. Kini menginjak usia 19 tahun ia bisa ke tanah suci
"Saya didaftarkan orang tua haji pada 2011, waktu itu usia saya 6 tahun. Saya bersyukur bisa berangkat haji di usia muda dan sudah cukup usia, mengingat sekarang aturannya minimal usia 18 tahun boleh berangkat haji," ujarnya.
Pemuda kelahiran 18 November 2005 ini bisa berangkat haji di usia yang terbilang sangat muda bersama kedua orang tuanya yakni sang ibu Hindayati usia 55 tahun dan sang Ayah Isnandar Agus usia 55 tahun.
"Saat ini paling cepat berangkat di usia 40-an kalau daftar di usia 20an. Kalau masih muda kondisi fisik juga masih baik untuk ibadah," ungkap Mahasiswa Jurusan Teknik Informatika Unsri semester 6 ini.
3. Hanif datar haji sejak berusia 6 tahun

Mendaftar haji sejak usia dini juga dilakukan M Hanif Kholil Azmi, salah satu jemaah haji termuda di kloter 11 tahun ini. Hanif menceritakan, ia bersama kedua orang tuanya dan kakaknya mendaftar haji dan berangkat bersama.
"Saya didaftarkan orangtua saat berusia 6 tahun dan seharusnya berangkat pada 2024. Namun karena belum cukup usia jadinya baru berangkat tahun ini. Tidak apa-apa, saya tidak kecewa karena memang kebijakan yang berlaku minimal usia 18 tahun," ungkapnya.