Berdasarkan data Studi Status Gizi Indonesia (SSGI), kondisi stunting di beberapa kabupaten dan kota turut mengalami penurunan. Namun beberapa daerah juga terlihat dalam data mengalami kenaikan.
Kota Pagar Alam mengalami penurunan stunting dari tahun 2021 sekitar 15,5 persen menjadi 11,6 persen. Lalu Palembang turun dari 16,1 persen menjadi 14,3 persen. Selanjutnya, kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) mencapai 20,2 persen turun menjadi 14,6 persen.
Kabupaten OKU Timur pada 2021 angka stunting mencapai 21,5 persen menjadi 19,1 persen pada 2022. Lalu Prabumulih pada tahun 2021 angka stunting mencapai 22 persen dan mengalami penurunan di tahun 2022 menjadi 12,3 persen.
Lahat, angka stunting di tahun 2021 mencapai 22,8 persen dan di tahun 2022 turun menjadi 19 persen. Lubuk Linggau, angka stunting di tahun 2021 mencapai 22,8 persen dan ditahun 2022 turun menjadi 11, 7 persen. Musi Banyuasin juga alami penurunan dari 23 persen di tahun 2021 dan pada tahun 2022 turun menjadi 17, 7 persen.
OKU Selatan jumlah stunting mencapai 24,8 persen di tahun 2021. Sementara pada tahun 2022 turun menjadi 19,4 persen. Empat Lawang, angka stunting 26,0 persen di tahun 2021 dan menurun pada tahun 2022 menjadi 18,5 persen. Lalu, Musi Rawas Utara (Muratara) stunting di tahun 2021 mencapai 28,3 persen sedangkan ditahun 2022 menjadi 20,2 persen.
Ogan Ilir angka stunting di tahun 2021 mencapai 29,2 persen. Pada tahun 2022 turun menjadi 24,9 persen. Muara Enim, angka stunting mencapai 29,7 persen di tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 22,8 persen.
OKU angka stunting mencapai 31,1 persen di tahun 2021. Sementara pada tahun 2022 turun menjadi 19,9 persen. OKI, angka stunting di tahun 2021 mencapai 32,2 persen. Sedangkan pada tahun 2022 turun menjadi 15,1 persen. Sedangkan wilayah Banyuasin, angka stunting di tahun 2021 mencapai 22,0 persen dan di tahun 2022 malah naik 24,8 persen.
"Banyak faktor dalam penurunan stunting. Misalnya dari sarana prasarana penunjang. Fasilitas kesehatan, pola asuh hingga pola makan," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumsel, Trisnawarman.