Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi Infrastruktur (Pelabuhan) (IDN Times/Arief Rahmat)

Palembang, IDN Times - Groundbreaking atau peletakan batu pertama di kawasan pelabuhan samudra baru Tanjung Carat yang direncanakan Desember 2021, dipastikan kembali ditunda. Molornya pembangunan pelabuhan tersebut disebabkan alih fungsi lahan di kawasan hutan lindung pesisir Banyuasin.

Rencana groundbreaking sudah mundur dua kali. Awalnya, awal pembangunan ditetapkan November 2021. Namun karena ada beberapa persoalan izin yang belum selesai akhirnya diundur hingga Desember 2021. Hingga memasuki Desember, rencana tersebut mulai dikaji ulang.

"Lahan belum selesai sehingga groundbreaking belum bisa terlaksana," ungkap Asisten II Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Pemprov Sumsel, Ekowati Retnaningsih, Rabu (1/12/2021).

1. Izin lahan hutan lindung seluas 80 ha sedang diurus

Ilustrasi infrastruktur (IDN Times/Arief Rahmat)

Ekowati menjelaskan, permasalahan alih fungsi lahan hutan lindung sudah diajukan oleh Pemprov Sumsel kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Total ada sekitar 80 hektare (Ha) luas lahan yang diminta berubah fungsi.

"Sebagai gantinya Pemprov telah menyiapkan lahan untuk dijadikan hutan pengganti. Memang lama untuk proses alih fungsi lahan, karena konsep awal dari KLHK perlu ada penyesuaian-penyesuaian setelah didiskusikan dengan tim," ungkap dia.

2. Pemerintah masih upayakan hutan lindung tak dibabat terlalu banyak

Editorial Team

Tonton lebih seru di