Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ilustrasi wisuda. (IDN Times/Mardya Shakti)

Intinya sih...

  • Wisuda di PAUD hingga SMA menuai polemik karena membebani orang tua dengan iuran perpisahan yang dianggap pemborosan.
  • Pakar Pendidikan menilai wisuda tak perlu diwajibkan, sekolah harus menyelenggarakan perpisahan secara sederhana tanpa embel-embel wisuda.
  • Perpisahan harus memastikan kondisi sekolah dan orang tua agar tidak memberatkan satu pihak semata, fokus pada motivasi anak untuk melanjutkan pendidikan.

Palembang, IDN Times - Ramainya kegiatan wisuda di tingkat PAUD, SD, TK, hingga SMA menuai polemik lantaran dianggap tak memiliki dampak bagi anak dan membebani orang tua. Iuran yang dibayarkan untuk melaksanakan perpisahan sekolah di gedung atau pun hotel dianggap sebagai sikap pemborosan dan menimbulkan dampak negatif.

Setiap anak tidak berasal dari satu kondisi ekonomi yang sama, ada yang mampu ada juga yang tidak. Acara perpisahan atau wisuda tersebut kerap menjadi ajang bisnis dan komersialisasi dalam pendidikan yang seharusnya tidak dilakukan.

Editorial Team