Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

KPU OKU Jelaskan Duduk Persoalan Paslon WO Saat Debat

Protes di dalam ruang debat pilkada OKU (Instagram: Baturajaupdate)
Intinya sih...
  • Ketua KPU OKU membantah keberpihakan dalam debat pilkada kedua yang menyebabkan salah satu paslon memilih WO karena pendukung yang hadir di dalam ruangan dibagi 30 orang per paslon.
  • Pembagian kursi dinilai sudah sesuai, namun ada persepsi salah terkait pengaturan tempat duduk, sehingga pendukung salah satu paslon terlihat lebih ramai.
  • KPU tetap melanjutkan penyampaian visi misi untuk pasangan 02 setelah pasangan 01 memilih WO, dan menutup proses debat setelah penyampaian seluruh visi misi paslon.

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ogan Komering Ulu (OKU) Rahmad Hidayat membantah ada dugaan keberpihakan dalam proses debat pilkada kedua yang menyebabkan salah satu paslon memilih Walk Out (WO). Menurutnya, sesuai ketentuan pendukung yang hadir di dalam ruangan debat dibagi 30 orang pendukung per paslon.

"Kami memfasilitasi maksimal 30 orang untuk setiap pasangan calon, termasuk pasangan calon, istri atau suami, ketua, dan sekretaris tim pemenangan. Selain itu, tamu undangan Forkopimda dan komisioner KPU kabupaten lain juga hadir," ungkap Rahmad, Senin (18/11/2024).

1. Bantah jumlah pendukung tak adil

pasangan Yudi Purna Nugraha dan Yenny Elita Sofyan (YPN-YESS) (Instagram: Baturaja Update)

Menurut Rahmad, sejak awal debat dilakukan tidak ada protes yang dilakukan mengenai kondisi di dalam ruang debat. Barulah saat memasuki segmen pertama yakni, penyampaian visi misi muncul protes yang berujung WO.

Pembagian kursi dinilai sudah sesuai. Hanya saja karena tata letaknya muncul persepsi yang salah bahwa pendukung salah satu paslon lebih ramai dari pada pendukung lainnya.

"Secara teknis, pelaksanaan sudah sesuai. Namun mungkin ada persepsi yang salah terkait pengaturan tempat duduk, seperti sisi kanan terlihat lebih ramai dibandingkan sisi kiri," jelas dia.

2. Debat Pilkada OKU hanya berlangsung 2 kali

Protes di dalam ruang debat pilkada OKU (Instagram: Baturajaupdate).

Rahmad menambahkan, saat paslon 01 Yudi Purna Nugraha-Yenny Elita Sofyan Sani (YPN-YESS) memilih WO, KPU tetap melanjutkan penyampaian visi misi untuk pasangan 02 Teddy Meilwansyah-Marjito Bachri (BERTAJI).

Barulah setelah penyampaian seluruh visi misi paslon, KPU memutuskan menutup proses debat pilkada yang berlangsung.

"Kami menghormati keputusan pasangan calon nomor urut 01 yang meninggalkan ruangan. Karena itu, debat hanya berlangsung satu segmen, dan ini merupakan debat terakhir yang kami fasilitasi," jelas Rahmad. 

3. Kapolres pastikan jumlah pendukung yang masuk sesuai daftar

Pasangan calon (Paslon) Bupati Ogan Komering Ulu (OKU) Teddy Meilwansyah-Marjito Bachri (BERTAJI) (Instagram: OKUTerkini)

Kapolres OKU AKBP Dwi Agung Setyono mengatakan, penjagaan yang dilakukan di lokasi debat kedua pilkada sudah sesuai SOP yang ada. Dirinya memastikan tak ada bentrokan antar pendukung paslon setelah aksi protes berlangsung.

"Tidak ada anarkisme atau tindakan yang mengganggu keamanan. Hanya ada suara keras akibat ketidakterimaan salah satu pihak. Kami juga memastikan tidak ada penyusup karena semua peserta sudah diverifikasi menggunakan ID card dengan barcode," jelas dia.

Kapolres juga menanggapi keluhan pasangan nomor urut 01 terkait dugaan jumlah pendukung yang melebihi kapasitas. “Hasil pengecekan menunjukkan bahwa jumlah pendukung pasangan nomor urut 02 tidak lebih dari 30 orang, sesuai aturan yang ditetapkan KPU,” katanya. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Martin Tobing
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us