Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Pelaku guru pelecehan seksual terhadap murid saat diringkus Polres Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)
Pelaku guru pelecehan seksual terhadap murid saat diringkus Polres Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)

Intinya sih...

  • Korban pelecehan guru adalah siswi berprestasi yang mengalami trauma

  • Wali Kota Lubuk Linggau memberikan pendampingan psikis dan meminta sekolah memperketat pengawasan siswa

  • Polisi telah memeriksa 3 saksi terkait kasus ini dan akan menaikkan status tersangka setelah gelar perkara

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Lubuk Linggau, IDN Times - Kasus pelecehan seksual yang dilakukan A, guru BK SMPN 1 Lubuk Linggau kini mendapatkan perhatian serius dari Pemkot. Wali Kota Lubuk Linggau, Rachmat Hidayat atau biasa disapa Yoppy Karim datang langsung ke sekolah pada Selasa (23/9/2025) setelah beredarnya informasi viral mengenai guru cabuli siswi.

Dalam keterangannya di hadapan awak media, Yoppy sangat menyayangkan aksi tersebut mengingat siswi yang menjadi korban adalah anak berprestasi, humble, dan mudah bergaul. Namun dengan adanya kejadian ini korban mengalami trauma.

"Apa yang dilakukan guru tersebut merusak citra. Insyallah akan kita beri tindakan tegas dan mendampingi siswi yang mengalami kejadian tersebut sehingga jangan sampai menyebabkan trauma yang berlebihan," ujarnya.

1. Beri pendampingan psikis bagi korban

Wali Kota Lubuk Linggau Rachmat Hidayat saat mendatangi SMPN 1 Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)

Yoppy menegaskan hal yang perlu dilakukan saat ini adalah menghilangkan trauma korban. Maka itu pihaknya psikiater untuk anak tersebut dan juga sudah izin dengan orang tua sang anak. Kini menjadi tanggung jawabnya sebagai Wali Kota menindaklanjuti pendidikan anak tersebut.

"Jadi tetap kita lakukan pendampingan yang intensif sehingga cepat menghilangkan trauma kepada anak tersebut. Tindakan ke depannya sudah disampaikan melalui Inspektorat, Dinas Pendidikan baik dari gurunya maupun para siswa," ucapnya.

2. Pihak sekolah harus memperketat pengawasan siswa

Wali Kota Lubuk Linggau Rachmat Hidayat saat mendatangi SMPN 1 Lubuk Linggau. (Dok. Istimewa)

Ia sangat menyayangkan kejadian ini sudah beberapa kali terjadi di Lubuk Linggau. Maka itu sekolah juga harus diperketat mulai dari pakaian. Lalu setiap ada kegiatan jangan pernah dibiarkan guru berdua saja dengan siswa atau siswi dan harus ada yang mendampingi.

"Saya meminta kepada kepala sekolah untuk memperhatikan lagi anak-anak, mulai dari pakaiannya sampai skincare-nya. Saya berharap ini yang yang terakhir. Terkait sanksi kita serahkan ke pihak yang berwajib dan saat ini guru tersebut sudah dinonaktifkan," ucap Yoppy.

3. Polisi sudah periksa 3 saksi atas kasus ini

Tampak pelaku pelecehan seksual terhadap siswa. (Facebook: Mee Emee)

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Lubuk Linggau, AKP M Kurniawan Azwar mengatakan telah meminta keterangan tiga saksi terkait kasus ini. Ia memastikan kasus ini ditangani dengan transparan dan terbuka.

"Terlapor berinisial A, 31 tahun dan berprofesi sebagai guru SMPN 1. Untuk korban berinisial P, 12 tahun," ujarnya.

Saat ini A masih berstatus sebagai saksi karena masih dalam pemeriksaan. Barulah ketika gelar perkara pihaknya akan menaikkan status tersangka dan dilakukan penahanan.

"Untuk sementara baru 1 korban, dan tidak menutup kemungkinan akan ada korban lain setelah kami melakukan pengembangan," jelas Kasat.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team