Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250714-WA0006.jpg
Terdakwa penembakan tiga oknum polisi Kopda Bazarsah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Intinya sih...

  • Bazarsah hadir di lokasi penggerebekan di Tulang Bawang, mengelola tempat judi hingga hari penembakan.

  • Klaim banyak tempat judi di Lampung, rutin mengadakan judi dua kali pada Senin-Kamis dengan 40-60 orang per hari.

  • Bazarsah marah digerebek padahal sudah koordinasi, memberi uang koordinasi Rp1-2 juta per kegiatan.

Palembang, IDN Times - Maraknya perjudian sabung ayam di Lampung diklaim Kopda Bazarsah sudah menjadi rahasia umum masyarakat. Dirinya juga sudah mengetahui banyaknya penggerebekan yang dilakukan oleh jajaran Polres di Lampung.

Bazarsah mengatakan, sebulan sebelum kejadian penembakan, dirinya sempat mendatangi lokasi judi sabung ayam di Tulang Bawang setelah mendapatkan undangan. Kejadian penggerebekan tersebut bukan menjadi pembelajaran, justru membuat dirinya tetap melanjutkan bisnis ilegal tersebut.

"Apakah karena terdakwa merasa sebagai anggota tentara, jadi anda merasa aman mengelola tempat judi," tanya Hakim Kolonel CHK Fredy Ferdian Isnartanto, Senin (14/7/2025).

1. Bazarsah hadir di lokasi penggerebekan di Tulang Bawang

Terdakwa penembakan tiga oknum polisi Kopda Bazarsah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Mendapat pertanyaan tersebut, Kopda Bazarsah hanya mengiyakan. Dirinya masih mengelola tempat judi tersebut hingga hari kejadian penembakan. Menurutnya, kejadian di Tulang Bawang sempat dihadiri terdakwa karena diundang untuk berjudi.

"Setahu saya punya tentara juga sama polisi yang digerebek di Tulang Bawang oleh Polres setempat. Saat itu saya ada di sana main, di mana jarak dari Way Kanan ke Tulang Bawang sekitar tiga jam," jelas dia.

2. Klaim banyak tempat judi di Lampung

sidang penembakan tiga anggota Polsek Negara Batin di Pengadilan Militer 1-04 Palembang (IDN Times/Rangga Erfizal)

Ketertarikan dirinya terhadap judi sabung ayam, diakuinya, sudah lama dan menjadi hobi yang akhirnya dijadikan bisnis ilegal. Dalam sepekan, dirinya rutin mengadakan judi dua kali pada hari Senin-Kamis. Di luar kegiatan besar, gelanggang judi yang dikelolanya dapat didatangi 40-60 orang dalam sehari. Menurutnya, banyak lokasi judi sabung ayam yang tersebar di Lampung Tengah hingga Tulang Bawang. Namun khusus di Way Kanan, dirinyalah yang mengelola tempat judinya. Beberapa pemain judi bahkan datang dari luar Lampung seperti Palembang.

"Bagi yang suka judi kegiatan ini dianggap positif, kalau bagi yang gak suka negatif. Tapi secara umum, dampak judi ini negatif dan motivasi saya menggelar judi karena untuk mendapat uang lebih," ungkap Bazarsah.

Dalam kongsi judi dengan Peltu Yun Heri Lubis, dirinya membagi peran di antara keduanya. Bazarsah fokus untuk mengelola tempat sedangkan Lubis yang menjalin koordinasi dengan Polsek, PTPN, dan Koramil.

"Sebelumnya sudah ada koordinasi termasuk dengan Kapolsek. Koordinasi ini sudah terjadi sejak Kapolsek lama sebelum tahun 2023 saat pertama kali membuka gelanggang judi di tahun 2017 silam," jelas dia.

3. Bazarsah mengaku marah digerebek karena sudah koordinasi

Terdakwa penembakan tiga oknum polisi Kopda Bazarsah (IDN Times/Rangga Erfizal)

Dalam uang koordinasi yang sering diberikannya, tak jarang dirinya memberi uang mulai dari Rp1 juta sampai Rp2 juta per kegiatan tergantung ramai atau tidaknya gelanggang perjudian yang digelar. Dirinya pun mengaku kaget saat hari penggerebekan lantaran merasa telah berkoordinasi dengan polisi.

"Katanya (kapolsek) lanjut aja dek, asal jangan buat keributan. Saya marah sudah dikoordininir ternyata digerebek," jelas dia.

Editorial Team