Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kondisi Iklim Dasarian II April, Sumsel Berpotensi Alami Cuaca Ekstrem

ilustrasi hujan memakai payung (pexels.com/Emrah Nas)
Intinya sih...
  • BMKG Sumsel imbau masyarakat waspada hujan tinggi dan potensi bencana hidrometeorologi pada pertengahan April 2025.
  • Sebagian besar wilayah Sumsel diprediksi mengalami curah hujan tinggi dengan peluang hingga 40 persen, dipengaruhi oleh ENSO dan IOD netral.
  • Hari Tanpa Hujan (HTH) di Sumsel mayoritas berada pada kategori sangat pendek 1-5 hari, dengan sebagian kecil wilayah masih ada hujan.

Palembang, IDN Times - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumsel mengimbau masyatakat untuk tetap berhati-hati dalam beraktivitas di awal Dasarian II 2025 atau pertengahan April mulai 11-20 April 2025. Pasalnya, peluang hujan diprediksi masih akan terjadi dengan skala cukup tinggi hingga dapat memicu potensi kejadian ekstrem dan bencana Hidrometereologi.

"Masyarakat diimbau untuk tetap waspada terhadap potensi kejadian ekstrem yang dapat terjadi dalam dasarian mendatang, terutama di daerah-daerah rawan bencana hidrometeorologi," ungkap Kepala Stasiun Klimatologi Kelas I Sumsel, Wandayantolis, Sabtu (11/4/2025).

1. Peluang hujan masih berpeluang terjadi di sebagian besar Sumsel

ilustrasi hujan memakai payung (pexels.com/Zeynep Sude Emek)

Wandayantolis menjelaskan, sebagian besar wilayah Sumsel saat ini berada pada kategori menengah dengan curah hujan (CH) menengah 50-150 milimeter dengan peluang hingga lebih dari 80 persen, kecuali sebagian kecil Empat Lawang yang diprediksi terjadi hujan dengan intensitas rendah sebesar 70 persen.

Sementara untuk wilayah Musi Rawas, Lubuk Linggau, Musi Banyuasin bagian selatan, sebagian besar Banyuasin, Penukal Abab Lematang Ilir, Muara Enim, Prabumulih, Ogan Komering Ulu, sebagian OKU Timur, OKI bagian barat, Ogan Ilir bagian utara dan Palembang berpotensi mengalami CH tinggi dikisaran 150-300 milimeter.

"Peluang CH dengan intensitas tinggi tersebut bisa terjadi dengan peluang sekitar 40 persen," jelas dia.

2. El Nino diprediksi tetap netral hingga semester II 2025

Ilustrasi seorang tengah berjalan menggunakan payung di tengah hujan (pexels.com/Emmanuel Codden)

Wandayantolis menjelaskan, Kondisi cuaca di dasarian III Maret tersebut dipengaruhi indeks El Nino-Southern Oscillation (ENSO) yang diprediksi akan tetap netral hingga semester kedua 2025. Stasiun Klimatologi Sumsel juga mencatat fenomena Indian Ocean Dipole (IOD) juga berada kategori netral dengan indeks 0.85 yang juga diprediksi akan terjadi hingga semester kedua 2025.

Saat ini kondisi aliran massa udara di sebagian besar Indonesia didominasi angin baratan. Belokan dan pertemuan angin terlihat di sekitar garis ekuator menyebabkan pusat tekanan rendah terlihat di sekitar perairan Maluku Utara

"Analisis pada dasarian III Maret 2025 menunjukkan MJO tidak, MJO diprediksi akan tidak aktif hingga akhir Dasarian I April 2025 dan kembali aktif pada fase 7 (wilayah Pasifik Barat) hingga awal dasarian I April 2025," jelas dia.

3. HTH terpantau selama lima hari di beberapa pos hujan

Ilustrasi hujan (IDN Times/Sukma Shakti)

Terkait monitoring Hari Tanpa Hujan (HTH) berturut-turut menunjukan bahwa sebagian besar wilayah Sumsel berada pada kategori sangat pendek 1-5 hari. Hanya saja, sebagaian kecil wilayah masih ada hujan.

"Hari Tanpa Hujan terpanjang terukur di Pos Hujan Merapi Timur, ARG Empat Lawang, dan ARG Karang Jaya selama 3 hari," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Martin Tobing
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us