Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Komitmen 3 Calon Gubernur Sumsel dalam Transisi Energi Terbarukan

Tiga paslon Pilgub Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)
Tiga paslon Pilgub Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Jelang pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel 2024, isu transisi energi terbarukan masih menjadi bahasan yang serius. Sebagai wilayah kaya akan tambang gas, minyak, dan batubara,  Sumsel menghadapi tantangan arus perubahan menuju pemanfaatan energi terbarukan.

Dari debat Pilgub Sumsel yang digelar sebanyak tiga kali, isu transisi energi tak luput menjadi pembahasan serius. Berikut pandangan ketiga calon gubernur Sumsel terkait komitmennya mewujudkan Sumsel bebas dari pengunaan energi fosil.

1. Bantu transisi energi dari segi kebijakan

Calon Gubernur Sumatera Selatan Nomor Urut 1 Herman Deru mengunjungi kediaman Presiden ke 7 RI Joko Widodo (Jokowi). (IDN Times/Larasati Rey)
Calon Gubernur Sumatera Selatan Nomor Urut 1 Herman Deru mengunjungi kediaman Presiden ke 7 RI Joko Widodo (Jokowi). (IDN Times/Larasati Rey)

Pasangan calon (Paslon) 1, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) memandang bahwa proses transisi energi bisa dilakukan dengan mengubah mindset pengambil kebijakan dan masyarakat mengenai tujuan dari penggunaan energi terbarukan.

Proses transisi ini dapat dilakukan secara bertahap mulai dari perubahan gaya hidup mengenai penggunaan energi ramah lingkungan hingga pembuatan regulasi oleh pemerintah.

"Harapan kami, semua masyarakat dan pemerintah harus sudah siap bertransisi.  Ini mulai dari kebutuhan sehari-hari, misalnya lampu jalan, penunjang peralatan rumah tangga dan juga kendaraan," ungkap Herman Deru, Sabtu (23/11/2024).

Deru mengatakan, proses transisi energi itu bisa dimulai dari pengaturan regulasi yang menyentuh langsung masyarakat, seperti pajak dan insentif.

"Kami juga harus sadar bahwa energi berasal dari fosil ini pasti akan habis," ungkap Deru.

2. Eddy Santana mengungkap, energi terbarukan melimpah di Sumsel

Cagub Sumsel Eddy Santana Putra (IDN Times/Rangga Erfizal)
Cagub Sumsel Eddy Santana Putra (IDN Times/Rangga Erfizal)

Paslon nomor urut 2, Eddy Santana Putra-Rizky Aprilia (ERA), memandang energi terbarukan dapat dimanfaatkan dari kondisi alam dan gerografis di Sumsel, mulai dari pemanfaatan panas bumi, matahari, air bahkan angin.

Sebagai wilayah kaya akan sumber daya alam, Eddy memandang, Sumsel akan mudah melakukan transisi energi dengan memanfaatkan seluruh sumber daya yang ada.

"Bukan hanya matahari, air, bahkan sawit saja bisa menjadi alternatif baru energi terbarukan. Kalau saya jadi gubernur, kami akan mencari sumber daya baru mengalihkan sumber daya fosil ke terbarukan," jelas dia.

Menurutnya, energi matahari di Sumsel begitu besar dan menyebar di hampir seluruh wilayah sehingga penggunaan solar cell mampu menjadi energi baru buat umum.

Selanjutnya, Sumsel juga memiliki sumber air yang besar dari hulu hingga hilir yang bisa dimanfaatkan pemerintah jika serius dan memiliki komitmen yang kuat untuk menuju transisi itu. Lalu Crude Palm Oil (CPO) yang bisa menjadi biomassa untuk menjadi sumber energi.

"Dengan tiga itu saja sudah mudah-mudahan bisa memenuhi 40 sampai 50 persen energi di Sumsel," jelas dia.

Dengan transisi energi itu, kata Eddy, dampak polusi udara akibat penggunaan energi fosil juga bisa ditekan. Dia pun meyakini energi fosil itu tak lama lagi akan habis jika tak ada upaya serius dalam mencari alternatif energi baru.

"Jadi diperlukan energi terbarukan untuk menggantikan energi fosil ini," jelas Eddy.

3. Mawardi Yahya pandang transisi energi bisa lewat pemanfaatan sawit

Calon gubernur Sumsel urut 3 Mawardi Yahya (IDN Times/Rangga Erfizal)
Calon gubernur Sumsel urut 3 Mawardi Yahya (IDN Times/Rangga Erfizal)

Paslon nomor urut 3, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati), juga punya cara jitu terkait persoalan transisi energi terbarukan. Menurut Mawardi, energi fosil tak lama lagi akan habis.

"Kami harap ke depan, pemerintah tidak lagi menggantungkan pada energi fosil ini," jelas dia.

Mawardi menilai, salah satu energi baru itu bisa diwujudkan lewat pemanfaatan CPO menjadi biofuel atau B50. Sumsel menjadi wilayah yang kaya akan sawit dapat dimanfaatkan untuk mengawal transisi energi.

Di sisi lain, pemanfaatan sawit diyakini akan memutar roda ekonomi masyarakat Sumsel, khususnya di kawasan perkebunan. Langkah nyata itu bisa dilakukan pemerintah lewat program-program peremajaan sawit sehingga hasilnya akan maksimal.

"Dengan pemanfaatan sawit maka petani juga bisa sejahtera terlepas dari upaya kita lepas dari ketergantungan ekspor (energi). Penggunaan energi fosil lama-lama akan habis juga maka diperlukan transisi energi," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rangga Erfizal
Ita Lismawati F Malau
Rangga Erfizal
EditorRangga Erfizal
Follow Us