Ketersediaan Produk di Koperasi Merah Putih Palembang Belum Optimal

- Koperasi Merah Putih rilis serentak seluruh Indonesia pada 21 Juli 2025
- Operasional koperasi di Palembang belum optimal, harga dan stok barang masih kurang
- Pemerintah telah membentuk sekitar 81 ribu koperasi desa, dengan 78 ribu yang telah memiliki badan hukum resmi
Palembang, IDN Times - Koperasi Merah Putih rilis serentak seluruh Indonesia pada 21 Juli 2025. Salah satu koperasi yang berada di Palembang pun berpartisipasi dalam kegiatan peresmian bersama Presiden Prabowo Subianto secara online. Hadir langsung Wali Kota Ratu Dewa di Koperasi Merah Putih Sukodadi, dirinya fokus mendengarkan pernyataan presiden secara virtual.
Diketahui, total seluruh koperasi di Tanah Air yang serentak diresmikan mencapai 80 ribu dengan keseluruhan plafon modal pembiayaan untuk anggota mencapai Rp3 miliar. Namun berdasarkan pantauan IDN Times di lapangan, kesiapan operasional koperasi belum optimal. Kondisi itu, kemungkinan karena peresmian baru saja digelar.
1. Koperasi Merah Putih diresmikan serentak

Menurut Ketua RT Sukodadi sekaligus penanggung jawab Koperasi Merah Putih di Palembang, Nanang Taat Suyudana, sejumlah produk pangan sudah masuk ke koperasi sejak Jumat (18/7/2025). Tetapi katanya, untuk harga dan stok barang belum mencukupi kebutuhan warga sekitar.
"Jumlah masih kurang dan harga belum terlalu gembira," katanya saat dikonfirmasi IDN Times, Senin (21/7/2025).
Peresmian Koperasi Merah Putih yang terjadwal rilis serentak itu, berlangsung sejak pagi sekitar pukul 09:00 WIB. Sembari menyelenggarakan seremonial di masing-masing daerah, pengelola koperasi wajib ikut serta dalam pertemuan online dan mendengarkan pernyataan Prabowo yang hadir langsung di Koperasi Klaten.
2. Pasokan di Koperasi Merah Putih masih terbatas

Informasi yang diterima, Koperasi Merah Putih Sukodadi Palembang, mendapatkan distribusi beberapa bahan pokok dari pemerintah. Yakni, beras SPHP dari Bulog, LPG 3 Kg, minyak goreng dari Minyakita, beras premium, gula, tepung terigu dan garam.
Tetapi saat mencoba mengonfirmasi terkait berapa jumlah masing-masing produk tersebut, pengelola menyampaikan jika ketersediaan tak sesuai ekspektasi. Sebab jumlah warga di Sukodadi cukup banyak dan produ yang ada masih minim.
"Pasokan masih terbatas. Jadi di sini kita ada 21 ribu warga dari 6 ribu kepala keluarga. Tapi contoh beras yang masuk hanya dua ton beras. Ini jelas tidak cukup," kata Nanang beberapa waktu lalu, sebelum koperasi diresmikan.
3. Koperasi Merah Putih disebut jadi wadah pemberdayaan ekonomi

Sementara Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang mengklaim, tak hanya di Sukodadi, Koperasi Merah Putih di Bumi Sriwijaya sudah tersedia di 107 kelurahan. Tetapi, koperasi yang jadi model dan percontohan memang berada di Sukodadi, Sukarami.
"Kami ingin koperasi tidak hanya berjalan administratif, tapi menjadi wadah pemberdayaan ekonomi yang menghasilkan dan dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat,” kata Ratu Dewa dalam rilis yang diterima.
Sedangkan data dari pemerintah pusat hingga pertengahan Juli 2025, pemerintah telah membentuk sekitar 81 ribu koperasi desa, dengan 78 ribu yang telah memiliki badan hukum resmi. Dari jumlah itu, terdapat 103 koperasi percontohan yang telah dipersiapkan untuk menjadi model inspiratif bagi desa lainnya.
Sebagai bentuk dukungan konkret, pemerintah juga memastikan bahwa mulai 22 Juli 2025, seluruh koperasi percontohan dapat mengakses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank-bank anggota Himpunan Bank Milik Negara (Himbara).