Postingan akun Mee Emee yang diduga korban pelecehan seksual guru SMPN 1 Lubuk Linggau. (Facebook: Mee Emee)
Berikut korban speak up melalui postingan akun Facebook Mee Emee:
Bismillahh, Allahu akbar Allahu akbar.
Hati masih bergetar dan terasa panas sesak. Allah sudah menjawab segala doa yang telah aku doakan selama ini.
Allahu akbar
Aku, kali ini memberanikan diri untuk speak up.
Aku adalah korban pelec3han dari oom aku sendiri. Tidak lain tidak bukan, ia adalah guru bk di salah satu SMP di Lubuk Linggau sumatra Selatan.
Dari 2017 aku tinggal dengan mereka dikarenakan ada suatu masalah dengan orang tua angkat.
Jadi, ibunya inisiatif untuk menyarankan tinggal dengan mereka. Aku bahagia, Tapi trauma. Dari 2017 sampai dengan 2020
Aku mengalami tindak kekerasan seksual. Yang mana itu adalah pengalaman pertama yang paling buruk membekas di ingatan ku sampai saat ini. Hampir setiap malam, aku menerima itu semua.
Aku pendam itu, dikarenakan aku takut untuk di usir. Saat itu usia ku masih menginjak 14 tahun. Biadabnya manusia memanfaatkan kelemahan ku.
Ia lulusan kampus dengan backgroundnya yang alim dan agamis. 5 waktu sholat tepat waktu, aku diancam jika mengadu. Dan aku takut saat itu, tidak ada yang bisa mendukung aku.
Setiap hari, aku harus menerima perlakuan bejat manusia kelakuan iblis. Jika ditanya, pakaian ku.
Aku tidak pernah memakai pakaian yang tidak sopan sedikitpun. Aku tinggal dengan orang juga tau diri. Bukan fisik yang lelah, batin ku seolah dicambuk bertubi tubi.
Kejadian itu selalu dilakukan, setiap tengah malam. Antara jam 2 sampai mendekati waktu subuh.
Wallahi. Doaku saat ini di jawab oleh Allah. Mungkin setelah ini aku bakal ungkap dengan keluarga besar ku.
Aku salah, tidak speak up dari awal sampai memakan para korban lainnya.
Ketahuilah, tidak mudah untuk aku mengutarakan hal ini. Aku harap tulisan aku kali ini dapat di lihat oleh si bejat itu dan keluarga besarnya yang egois menyuruhku untuk sabar.
#amalalampraguna
Mohon untuk tidak memojokkan serta menghakimi ku atas apa yang telah terjadi.
INI BUKAN AIB!!!!!
Aku mulai detik ini berusaha untuk berani mengambil keputusan.
Walau jika di ingat lagi trauma itu, aku akan bersuara jika aku diperlukan menjadi saksi serta korban.