Kemenkes Dorong Fasyankes di Sumsel Serap Alkes Dalam Negeri

Intinya sih...
Kemenkes mendorong fasyankes di Sumsel serap alat kesehatan dalam negeri.
Alkes dalam negeri bisa menggerakkan roda perekonomian dan membuka lapangan pekerjaan.
Pameran ASPAKI Expomed 2025 di Palembang menjadi forum untuk meningkatkan kemitraan strategis antara industri alat kesehatan dalam negeri dan instansi pengguna serta regulator di sektor kesehatan.
Palembang, IDN Times - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dorong seluruh fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) di Sumatra Selatan (Sumsel) serap penggunaan alat kesehatan (alkes) dalam negeri. Tujuannya, agar tenaga kesehatan Indonesia juga mendapatkan manfaat dari sektor itu.
"Penggunaan alkes dalam negeri bisa menggerakkan roda perekonomian juga membuka lapangan pekerjaan," kata Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Lucia Rizka Andalucia disela kegiatan EXPOMED di hotel Aryaduta Palembang, Kamis (3/7/2025).
1. Langkah percepatan pemanfaatan alkes dalam negeri diwujukan dalam pameran ASPAKI Expomed 2025
Menurut Lucia, dari penggunaan alat kesehatan untuk setiap satu industri tersebut mampu menyerap hingga 200 tenaga kerja. Melalui serapan penggunaan alkes, maka percepatan penggunaan alat dalam negeri bisa menjaga kualitas dan kehandalan.
"Kalau beli alkes impor cuma bisa menyerap 10 pekerja, mereka yang terlibat, jauh lebih sedikit jumlahnya. Tetapi dari serapan dalam negeri, bisa mendorong peluang tenaga kerja lebih banyak," jelas dia.
Langkah percepatan pemanfaatan alkes dalam negeri itu, diwujukan dalam pameran ASPAKI Expomed 2025 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Produsen Alat Kesehatan Indonesia (Aspaki) bersama Direktorat Ketahanan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan Sumsel pada 2-4 Juli 2025.
Lucia menyampaikan, berdasarkan data yang diterima kementerian kesehatan, serapan pemanfaatan alkes dalam negeri secara nasional di Tanah Air mengalami kenaikan pada triwulan 2025 sejak tahun 2019.
"Belanja APBN untuk produk dalam negeri sudah meningkat dari 18 persen di tahun 2019 menjadi 45 persen saat ini (2025)," katanya.
2. Pameran ASPAKI Expomed 2025 di Palembang diikuti oleh 64 perusahaan
Ketua Umum Aspaki, Imam Subagyo, mengatakan, melalui gelaran ASPAKI Expomed 2025 dapat menjadi forum untuk meningkatkan kemitraan strategis antara industri alat kesehatan dalam negeri dan instansi pengguna serta regulator di sektor kesehatan.
Pameran ASPAKI Expomed 2025 di Palembang diikuti oleh 64 perusahaan yang bergerak di bidang produksi alat kesehatan, kalibrasi, pengujian, sertifikasi, dan jasa konsultan.
Para peserta menampilkan produk-produk terbaru hasil inovasi dan produk kesehatan yang dibutuhkan oleh fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah dan swasta di Indonesia. Langkah itu sebagai salah satu upaya untuk mendorong sektor kesehatan Indonesia terus maju dan mampu menghadapi berbagai tantangan kesehatan di masa depan.
3. Even ASPAKI Expomed 2025 diharapkan mampu meningkatkan kesadaran cintra produk kesehatan dalam negeri
Selain pameran, ASPAKI Expomed 2025 juga menyajikan Seminar Nasional dengan pembicara-pembicara kompeten dari Kementerian Kesahatan RI, Pusat P3DN Kementerian Perindustrian RI, BPKP dan LKPP, serta Business Matching yang mempertemukan para industri dengan 17 PPK dari Dinas Kesehatan Kota/Kabupaten dan Provinsi Sumatra Selatan, 43 PPK RS Pemerintah dan 23 PPK RS Swasta setempat.
Sekretaris Jenderal Aspaaki Erwin Hermanto menambahkan,) ASPAKI Expomed 2025 di Palembang merupakan acara pertama dari serangkaian acara yang akan diadakan secara berkala di seluruh Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan RI dan Dinas Kesehatan setempat. ASPAKI Expomed 2025 selanjutnya akan diadakan di Jakarta dan Bali.
“Tujuannya untuk mengedukasi, mempromosikan, dan meningkatkan kesadaran untuk mencintai produk alat kesehatan dalam negeri," jelas Erwin.