Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Kemenag Sumbar: Ada Jemaah Haji yang Sakit pulang dari Tanah Suci

Plt Kakanwil Kemenag Sumbar, Edison (Foto: IDN Times/Halbert Caniago)
Intinya sih...
  • Jemaah haji dari Pasaman meninggal dunia setelah kembali dari Tanah Suci, perlu pengecekan di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.
  • Jemaah haji yang sakit dan meninggal dunia tidak terpapar penyakit menular seperti COVID-19, Mers, atau penyakit lainnya.
  • Koordinasi terus dilakukan dengan dinas kesehatan untuk memantau jemaah haji yang baru pulang dari Tanah Suci, asuransi haji hanya berlaku sampai jemaah kembali ke rumahnya.

Padang, IDN Times - Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sumatra Barat mencatat ada beberapa jemaah haji yang sakit setelah kembali dari Tanah Suci.

"Dari laporan yang kami terima memang ada beberapa yang mengalami sakit. Bahkan ada yang meninggal dunia juga," kata Plt Kakanwil Kemenag Sumbar, Edison.

Menurutnya, jemaah haji yang telah kembali dari Tanah Suci masih terus dipantau oleh Kanwil Kemenag Sumbar selama 21 hari sejak kepulangan dari Arab Saudi.

1. Jemaah haji dari Pasaman meninggal dunia

Jemaah haji kloter 04 sampai di BIM (Foto: Kemenag Sumbar)

Menurut Edison, data terakhir yang didapatkan soal jemaah haji yang meninggal dunia setelah sampai di rumahnya masing-masing salah satunya dari daerah Pasaman.

"Tapi nanti datanya akan kami fikskan lagi untuk jemaah yang meninggal dunia dan yang sakit setelah pulang ke rumahnya masing-masing," katanya.

Ia mengatakan, jemaah haji yang sakit dan meninggal dunia setelah kembali dari Tanah Suci terus diimbau untuk melakukan pengecekan di Puskesmas atau rumah sakit terdekat.

2. Tidak terpapar penyakit menular

Seorang jemaah haji dipapah oleh petugas saat akan naik pesawat (Foto: Kemenag Sumbar)
Seorang jemaah haji dipapah oleh petugas saat akan naik pesawat (Foto: Kemenag Sumbar)

Meskipun ada jemaah haji yang sakit dan bahkan meninggal dunia, setelah kembali dari Tanah Suci, Edison menyatakan mereka tidak terpapar penyakit menular seperti COVID-19, Mers atau penyakit lainnya.

"Jemaah haji yang meninggal dunia itu diketahui memang memiliki penyakit bawaan dan tidak karena tertular penyakit dari luar," katanya.

Menurutnya, hal tersebut dapat dipastikan karena jemaah haji yang sakit tersebut terus dipantau oleh pendamping haji dan sudah dilakukan pemeriksaan oleh tim kesehatan.

3. Terus koordinasi dengan dinas kesehatan

Jemaah haji kloter 04 sampai di BIM (Foto: Kemenag Sumbar)

Untuk memastikan jemaah haji aji tidak terpapar virus atau penyakit dari jemaah dari berbagai negara, Edison menyatakan, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan dinas kesehatan yang ada di Sumatra Barat.

"Kami juga meminta dinas kesehatan yang ada di Sumatra Barat ini untuk ikut memantau para jemaah yang baru kembali dari tanah suci," katanya.

Ia mengatakan, jemaah haji yang sakit atau meninggal dunia setelah berada di rumahnya masing-masing tidak lagi ditanggung oleh asuransi haji.

"Karena asuransinya itu hanya sampai jemaah itu kembali ke rumahnya masing-masing. Di luar itu tidak ditanggung lagi," katanya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Martin Tobing
EditorMartin Tobing
Follow Us