Keluarga Temukan Luka Senjata Tajam di Tubuh Brigpol J

11 Jul 2022, 22:21 WIB

Ilustrasi Garis Polisi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Jambi, IDN Times - Seorang anggota Polri pulang ke Jambi dalam kondisi tidak bernyawa. Brigadir Polisi (Brigpol) Nofryansyah Yosua Hutabarat atau Brigpol J, tewas ditembak rekannya saat berada di Rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022).

Rohani Simanjutak, keluarga Brigpol J mengatakan, jenazah keponakannya tiba di rumah duka yang berada di Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi, Sabtu (9/7/2022). Pihak keluarga menjemput jenazah Brigpol J di Bandara Sultan Thaha Jambi hingga jenazah tersebut tiba di rumah duka.

Sesuai keterangan yang didapatkan Rohani, Brigpol J meninggal dunia karena ditembak di rumah dinas. Namun ia tidak mendapatkan penjelasan yang mendetail dari kepolisian.

"Tidak ada penjelasan permasalahannya. Cuma diberu tahu pada kami tentang ada tembak menembak itu. Katanya meninggal karena ada tembak menembak," ujarnya.

1. Keluarga sempat dicegah lihat tubuh korban

Ilustrasi korban tewas (IDN Times/ Mardya Shakti)

Walau sempat dicegah, pihak keluarga yang sedang berduka ini, tetap ingin melihat kondisi tubuh Brigpol J yang mengalami luka tembak. "Sampai di Sungai Bahar, kami mau teliti mayatnya tapi tidak boleh. Tapi kami buka, biar kami lihat kondisi mayatnya," kata Rohani.

Ia mengatakan, keluarga menemukan empat luka tembak di bagian tubuh Brigpol J. Bahkan ada juga luka yang diduga akibat senjata tajam di bagian kaki. "Terus dibuka sedikit, kami lihat ada bekas tembakan di dada. Sesudah itu di bagian mata dan mulutnya ada luka-luka. Lalu di kaki bekas senjata tajam," tuturnya.

Rohani mendapatkan informasi bahwa pelaku penembakan ini sudah ditangkap. "Kami tanya, siapa yang menembak? Siapa pelakunya? Mereka cuma bilang 'orang itu sudah ditangkap' begitu kata mereka," tutur Rohani.

2. Tidak ada upacara pemakaman dari kepolisian

ilustrasi pemakaman (pexels.com/Pixabay)

Brigpol J merupakan ajudan Kadiv Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo. Jenazah polisi ini dimakamkan di TPU Kristiani, Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muarojambi. Tak ada upacara dari pihak kepolisian saat itu.

"Kami kecewa, katanya mau dikawal dan dimakamkan dengan upacara kepolisian. Rupanya tidak ada. Hanya kami keluarga tanpa ada pengawalan dari kepolisian," jelas Rohani lagi.

3. Kapolda Jambi ikut berduka cita

Ilustrasi Garis Polisi (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Kapolda Jambi, Irjen Pol Rachmad Wibowo, menyampaikan duka cita atas meninggalnya anggota kepolisian tersebut. Ia mengatakan bakal ada keterangan resmi yang disampaikan Mabes Polri.

"Nanti akan ada penjelasan resmi dari Mabes Polri," katanya, Senin (11/7/2022) sore.

Rachmad mengatakan, pemakaman Brigpol J tidak dilakukan secara kedinasan karena belum ada permintaan dari kesatuan. "Tidak secara kedinasan karena tidak ada permintaan dari kesatuan," katanya.

Ditambahkan oleh Kasubbid Penerangan Masyarakat (Penmas), Kompol Mas Edy mengatakan anggota yang tewas tersebut merupakan warga Jambi. "Benar orang Jambi, lulusan SPN Jambi tahun 2012," katanya.

4. Brigpol J meninggal karena tembakan

Ilustrasi pistol (IDN Times/Sukma Shakti)

Sesuai keterangan dari Mabes Polri, pelaku penembakan tersebut ialah anggota Polri berinisial Bharada E. Karopenmas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, mengatakan aksi Bharada E sebagai penembak Brigadir J hingga tewas dilandasi motif bela diri.

Brigpol J ditembak oleh Bharada E di rumah Dinas Kadiv Propam Polri, Irjen Pol Ferdy Sambo, di Komplek Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan, Jumat (8/7/2022) pukul 17.00 WIB.

"Yang bersangkutan (Brigadir J) mengacungkan senjata dan melakukan penembakan. Kemudian Bharada E menghindar dan membalas menembak. Akibatnya, Brigadir J meninggal dunia," ujar Ramadhan.

Dikabarkan, Brigpol J yang tak terima ditegur Bharada E dan malah melepas tembakan awal yang mengarah ke Bharada E. Bharada E berhasil menghindar tembakan tersebut. Lalu ia membalas tembakan dan mengenai tubuh Brigpol J. Akibatnya, Brigpol J meninggal dunia.

5. Kematian yang menjadi tanda tanya

Ilustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menyebut kematian Brigpol J belum jelas, apakah sebagai korban atau pihak yang menimbulkan bahaya sehingga harus ditembak. Sugeng mendesak Kapolri membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).

“Locus delicti terjadi di rumah Kadiv Propam, karena itu agar tidak terjadi distorsi penyelidikan, maka harus dilakukan oleh tim yang dibentuk atas perintah Kapolri," kata Sugeng.