Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Proses pengantaran jenazah guru di OKU ke rumah duka.
Proses pengantaran jenazah guru di OKU ke rumah duka. (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • Jenazah guru tewas dengan kondisi terikat, keluarga menolak autopsi dan membawa pulang ke Lampung.

  • Proses investigasi dilakukan berdasarkan temuan lapangan dan keterangan saksi karena penolakan autopsi.

  • Keluarga korban ikhlas dan segera melakukan pemakaman di Lampung Timur tanpa otopsi.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Pihak kepolisian mencurigai jika Syaidatul Fitriyah (27), guru SMPN 46 OKU yang ditemukan tak bernyawa dengan mulut terikat jilbab, serta tangan dan kaki terikat di kosan merupakan korban pembunuhan. Hal tersebut terlihat dengan kondisi korban yang tewas dengan posisi terikat.

Kendati demikian, kecurigaan tersebut harus dibuktikan dengan melakukan autopsi. Sayangnya, pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan membawa jenazah pulang ke rumah duka di kampung halaman korban Dusun Merbau, Desa Raja Basa Baru, Kecamatan Mataram Baru, Kabupaten Lampung Timur pada Kamis (20/11/2025) siang.

1. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga

Polisi melakukan olah TKP guru ditemukan tewas di kosan. (Dok. Polres OKU)

Kasubsi Penmas Polres OKU, Ipda Chandra mengatakan, keluarga korban menolak dilakukan autopsi dan sudah menandatangani surat pernyataan. Jenazah korban telah diserahkan kepada pihak keluarga dan langsung dibawa menuju kampung halamannya.

"Kasus ini sudah ditangani pihak kepolisian. Sayangnya pihak keluarga menolak dilakukan autopsi, sehingga menyulitkan petugas untuk membuktikan penyebab kematian korban," ujarnya.

2. Proses investigasi dilakukan berdasarkan temuan lapangan

Guru SMP di OKU ditemukan tewas di kosan. (Dok. IDN Times)

Dikarenakan ada penolakan autopsi dari pihak keluarga, proses investigasi dilakukan berdasarkan temuan lapangan dan keterangan para saksi. Pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kematian guru yang baru saja dilantik sebagai ASN PPPK tersebut.

"Dalam kasus ini, ada kecurigaan jika almarhum merupakan korban tindak pidana pembunuhan. Tim Inafis dan penyidik Sat Reskrim Polres OKU telah melakukan olah TKP dan menyita sejumlah barang bukti," jelas Ipda Chandra.

3. Keluarga korban ikhlas dan segera melakukan pemakaman di Lampung Timur

Guru SMP di OKU ditemukan tewas di kosan. (Dok. IDN Times)

Sementara itu, ibu korban, Kasyati mengatakan, pihak keluarga menolak jenazah sang anak diautopsi karena sudah mengikhlaskan apa yang sudah terjadi.

"Saya ikhlas, semoga Allah mudahkan perjalanan anak saya di alam sana," ujarnya.

Hal serupa juga diucapkan Ahmad Khoirul Zain, kakak korban yang juga sepakat menolak jenazah adiknya di autopsi. Alasannya, pihak keluarga merasa kasihan jika jenazah korban terlalu lama dimakamkan.

"Makamnya sudah digali, di Lampung Timur. Kasihan kalau terlalu lama," ungkapnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team