Aksi perundungan di SMP negeri Muratara viral di media sosial. (Dok. Potongan video)
Pihaknya mendapatkan informasi jika mediasi tepung tawar dilakukan sebelum video perundungan tersebut tersebar di media sosial dan menjadi viral. Adat ini merupakan tradisi masyarakat Melayu di Sumsel yang merupakan simbol penyucian, pembersihan hati, dan perdamaian.
Namun setelah video tersebut beredar, pihak sekolah baru mengetahui kronologi sebenarnya. Sebagai tindak lanjut terhadap video yang beredar tersebut, pihaknya mengambil langkah untuk mengadakan pertemuan lanjutan dengan mengikutsertakan Camat Karang Jaya, Lurah Karang Jaya, Kepala Desa Embacang Baru Ilir, Perwakilan dari Koramil Karang Jaya, Perwakilan dari Polsek Karang Jaya, wali siswa dari korban dan pelaku Senin besok.
"Aksi perundungan dipicu oleh korban yang salah mengirimkan stiker WA ke pelaku. Tidak berselang lama, korban menghapus stiker WA tersebut. Karena korban menghapus pesan ini, pelaku merasa tersinggung," ungkapnya.