Kasus Pembunuhan Anak Autis, Psikolog: Orangtua Tak Paham Kondisi Anak

Palembang, IDN Times - Kasus penganiayaan terhadap anak kandung yang mengalami autis di Musi Banyuasin (Muba) hingga korban meninggal dunia, dinilai karena kurangnya pemahaman oleh orangtuanya AA (33) dan SA (29).
Menurut psikolog klinis Sumsel, Anrilia E M Ningdyah, korban AP (11) sebagai anak yang memiliki kebutuhan khusus harus mendapat penanganan yang berbeda.
"Beberapa kasus ditemukan orangtua menganggap anaknya menderita autis ini sebagai anak nakal dan sulit dididik," ungkap Anrilia, Senin (29/11/2021).
1. Anak penderita autisme perlu diberikan perhatian

Anrilia menjelaskan, anak-anak yang menderita Ausitm Spectrum Disorder (Autisme) harus mendapat perhatian lebih dari orang di sekitarnya. Namun., banyak pihak yang menilai jika anak autis sulit diatur.
"Padahal perilaku yang ditampilkan mereka tersebut merupakan bagian dari gejala gangguan yang dialami, dan membutuhkan pengertian dari orang di sekitarnya," ujar dia.
2. Anak autis perlu bantuan dan penanganan ahli

Anak-anak yang menderita gejala auti memerlukan pendampingan tidak hanya dari keluarga, tetapi psikolg maupun dokter anak untuk berkonsultasi. Pengobatan yang dialami oleh anak tersebut bisa dilakukan sedini mungkin dan tidak berlarut.
“Sangat disarankan untuk berkonsultasi kepada profesional. Orangtua memerlukan pendampingan dalam mengasuh anak-anak dengan gangguan perkembangan seperti ini, termasuk bagaimana cara mengelola stres ketika kesulitan mengasuh," jelas dia.
Menurutnya, tindakan kekerasan sangat tidak disarankan menghadapi anak autisme. Trauma yang dihasilkan anak akan membuat kondisi jiwa mereka ikut berpengaruh.
"Edukasi sangat penting dalam kasus-kasus (kekerasan) seperti ini, karena perilaku anak yang tidak biasa membuat orangtua menjadi kewalahan untuk mengasuhnya," jelas dia
3. Anak autis sulit merasakan perasaan diri dan orang lain

Anrilia menambahkan, anak yang mengalami autisme memiliki gangguan memahami situasi, sulit berbicara, menulis, hingga memahami bahasa isyarat. Dengan permasalahan ini, anak-anak autis akan sulit bergaul karena memiliki dunia sendiri.
"Mereka sulit merasakan perasaan sendiri atau orang lain. Mereka memiliki dunia sendiri," tutup dia.
4. Tersangka kekerasan sudah ditangkap Polres Muba

Sebelumnya, kasus kekerasan terhadap anak autis terjadi di Muba. Saat itu, korban yang Buang Air Besar (BAB) memicu rasa kesal kedua orangtuanya. Mereka pun memukuli korban secara hingga lemas dan tewas.
Kedua tersangka sudah diamankan di Polres Muba untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.