Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Palembang Masih Nihil
Palembang, IDN Times - Kasus gagal ginjal misterius pada anak yang ramai terjadi, membuat masyarakat Palembang khawatir. Apalagi fenomena tersebut sudah menimpa ratusan anak di Indonesia dalam beberapa pekan.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Palembang, Fenty Aprina, meminta warga tak perlu panik merespon isu itu. Sebab pihaknya dalam proses meneliti dan mengkaji apakah gagal ginjal anak misterius sudah ada di Bumi Sriwijaya.
"Sejauh ini kita juga melakukan pendataan informasi terkait anak yang sedang sakit. Alhamdulillah kita belum menemukan, dan belum ada laporan satu pun kasus gagal ginjal akut misterius pada anak," katanya, Senin (17/10/2022).
1. Masyarakat Palembang diminta tak merespon berlebihan
Kasus gagal ginjal misterius pada anak atau dikenal Acute Kidney Injury (AKI) dalam bahasa medis, memang perlu dipahami oleh masyarakat. Tujuannya agar warga dapat melakukan penanganan awal dan pencegahan.
"Tren gagal ginjal akut saat ini dalam lonjakan progresif tipikal, dan perlu mengetahui lebih awal faktor penyebabnya. Tapi jangan pula direspon berlebihan hingga panik, karena kepastiannya belum ada," ujar Fenty.
2. Kasus gagal ginjal akut pada anak masih diteliti IDAI dan Kemenkes
Menurutnya apabila masyarakat terlalu khawatir terhadap fenomena gagal ginjal akut, Fenty mengkhawatirkan timbul - hingga membuat pola pikir berkembang negatif, kemudian membuat anak maupun orangtua stres dan tidak bisa melakukan pencegahan dini.
"Saat ini juga kan masih diteliti IDAI (Ikatan Dokter Anak Indonesia) dan Kemenkes. Sambil menunggu penelitian, lebih baik kita mengonsumsi makanan sehat agar tidak ada keluhan sakit," jelas dia.
3. Rutin periksa kesehatan cegah kasus gagal ginjal akut
Hal yang perlu diperhatikan untuk mencegah kasus gagal ginjal akut misterius pada anak adalah melakukan pemeriksaan kesehatan. Warga diminta rutin memeriksakan anak ke faskes terdekat.
"Karena setiap sentra pelayanan kesehatan dalam kondisi siap untuk melakukan tindakan lanjutan, mulai dari obat-obatan, tenaga medis, dan peralatan medis," katanya.
