Kasad Jendral Dudung Abdurachman Cek Penanganan Karhutla di Sumsel

08 Sep 2023, 16:44 WIB

Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengecek penanganan Karhutla di Sumsel (Dok: istimewa)

Palembang, IDN Times - Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memeriksa kesiapan Satgas Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Sumsel. Dalam beberapa waktu terakhir, terjadi peningkatan eskalasi kebakaran lahan di wilayah Sumsel khususnya Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang cukup mengkhawatirkan.

"Diharapkan ke depan kejadian kebakaran lahan tidak seperti 2015 dan 2019. Sinergitas sudah terbangun luar biasa. Tindakan hukum dari Kapolda pun tegas," ungkap Dudung di Palembang, Jumat (8/9/2023).

1. OKI menjadi wilayah yang sulit dipadamkan

Kasad Jenderal TNI Dudung Abdurachman mengecek penanganan Karhutla di Sumsel (Dok: istimewa)

Dari data terbaru, ada 27 lokasi titik api di Sumsel yang muncul. Beberapa langkah dan upaya untuk meminimalisir titik api terus dilakukan oleh Satgas Gabungan, terutama dari lokasi kebakaran yang sulit dipadamkan seperti wilayah gambut dalam.

"Penanganan kebakaran di lahan gambut tidak serta merta disiram dan dipadamkan. Termasuk antisipasi dengan melubangi dan memadamkan api yang juga membakar di bawah gambut," jelas dia.

2. Karhutla masih bisa diselesaikan daerah

Kondisi Karhutla di wilayah Sumsel (Dok: istimewa)

Dudung menilai sejauh ini 9.000 pasukan yang ada sudah cukup untuk menangani karhutla di Sumsel. Kalaupun terjadi peningkatan yang semakin besar, pihaknya akan mengambil langkah penanganan dengan penambahan personel di lapangan.

"Kalau kurang nanti ditambah. Belum waktunya. Termasuk soal peralatan. Nanti kalau sudah jadi bencana nasional pasti akan ditangani pusat," ujar dia.

3. OKI kekurangan SDM dan dana

Kondisi Karhutla di wilayah Sumsel (Dok: istimewa)

Gubernur Sumsel, Herman Deru mengungkapkan, permasalahan karhutla menjadi cerita klasik tiap empat tahunan. Pemprov Sumsel katanya sudah melakukan penanganan yang maksimal untuk menangani kebakaran terus meluas.

"OKI ini memiliki luasan yang sangat besar dan bisa dikatakan pas untuk ukuran satu provinsi. Tetapi kita kekurangan SDM untuk menangani wilayah yang luas, terlebih dana penanganan Karhutla tahun ini berbeda dengan penanganan 2018 silam," tutup dia.