Palembang, IDN Times - Musim kemarau basah yang terjadi di tahun 2020, berdampak besar terhadap penurunan jumlah titik hotspot penyebab kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Sumsel. Untuk tahun ini, jumlah hotspot hanya mencapai 4.232 titik atau turun jauh dari tahun 2019 yang mencapai 17.024 titik.
"Jumlah hotspot turun hingga 70 persen. Kondisi ini dipengaruhi oleh faktor kemarau basah, dan persiapan penanganan karhutla yang dilakukan sedini mungkin," ungkap Kabid Kedaruratan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, Ansori, Rabu (11/11/2020).