Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Times/Rangga Erfizal
IDN Times/Rangga Erfizal

Palembang, IDN Times - Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli menyatakan, pihaknya segera menindaklanjuti kasus tewasnya dua siswa SMA Taruna Indonesia Palembang usai mengikuti masa pembinaan fisik dan mental pada akhir pekan lalu. 

Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli mengaku sudah mengetahui kalau korban WK (14) yang dalam beberapa hari terakhir kritis meninggal dunia. Kematian DLW dan WK kini menjadi atensi mereka.

"Iya saya tahu semalam korban yang di rawat rumah sakit RK Charitas itu meninggal ya. Tentunya segera akan kita tindaklanjuti," jelas Firli, Sabtu (20/7).

1. Tersangka Obby belum bisa dikatakan pelaku yang sama atas tewasnya korban WK

IDN Times/Rangga Erfizal

Menurut Firli, walau sudah pihaknya menetapkan satu tersangka Obby Frisman Arkataku (24) atas meninggalnya korban Dlw, tetap saja belum bisa dikatakan bahwa tersangka Obby merupakan pelaku yang sama terhadap hal yang menimpa WK.

Apalagi, Polresta Palembang saat ini terus melakukan penyelidikan dengan memanggil saksi-saksi baru. "Kita akan dalami lagi, ini siapa pelakunya. Kita tetap mencari pelakunya. Namun, kita perlu bukti lain untuk menetapkan tersangka," ujar dia.

2. Pengacara keluarga korban WK berharap polisi ungkap kekerasan di SMA Taruna

IDN Times/Rangga Erfizal

Sementara, pengacara keluarga korban WK, Firli Darta mengatakan, laporan mereka sudah diterima oleh SPKT Polresta Palembang dengan nomor laporan, LPB/1565/VII/2019/Sumsel/Resta/SPKT, pada Jumat (19/7) sekitar pukul 23.15 WIB.

"Semalam, setelah kita mengantar jenazah WK ke rumah duka, kita langsung membuat laporan ke Polresta Palembang. Kita ingin pihak polisi segera mengungkap kekerasan di dalam lingkungan sekolah yang menyebabkan klien kita meninggal dunia setelah koma 6 hari," jelasFirli, saat ditemui di rumah duka.

3. Usai terima laporan kasus WK, Polresta Palembang siapkann agenda pemeriksaan saksi

IDN Times/Rangga Erfizal

Laporan dari pengacara keluarga korban WK itu dibenarkan Kasat Reskrim Polresta Palembang, Kompol Yon Edi Winara. Menurut Yon, usai mendapat laporan, pihaknya sudah menyiapkan agenda pemanggilan saksi baru dan pimpinan sekolah untuk diperiksa.

"Kita akan mulai dari pihak pengajar dan pembina, yang terlibat dari pihak sekolah tersebut. Kejadian ini mungkin akan kita perdalam, termasuk perkara sebelumnya yang sedang dalam proses berjalan ini di Unit Pidum polresta Palembang," tandasnya.

Editorial Team