Kokoh, kuat, dan memiliki nilai sejarah. Begitu kesan pertama melihat konstruksi setinggi 35 meter di Jalan Merdeka Palembang. Bangunan bingen berbentuk dasar kotak dengan atap datar itu selesai dibangun tahun 1929 silam dan menghabiskan biaya sekitar 1 ton emas.
Dulunya, gedung peninggalan Belanda berdesain Se Stjil mengikuti rancangan arsitek Ir. S. Snuijf yang merupakan instalasi pengolahan air bersih. Disebut Kantor Menara Air (ledeng) atau Water Torren, nama tersebut tenar sejak tahun 1928 pada masa Wako Palembang dijabat bangsa kolonial, Ir R.C.A.F.J. Le Cocq d Armandville. Kini bangunan itu dijadikan Kantor Wali Kota (Wako) Palembang.