Kadivpas Kemenkumham Sumsel Tanggapi Video Viral Oknum Petugas Lapas

- RA, petugas lapas Tanjung Raja OI, merasa dizalimi karena cerita hidupnya dibeberkan dan terancam dipecat.
- Kepala Divisi Pemasyarakatan Sumsel membantah tuduhan positif narkoba, namun RA pernah menggunakan narkotika dan positif obat penenang.
- Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan meminta pemeriksaan kalapas Tanjung Raja, namun pihak lapas masih menunggu arahan dari pusat.
Palembang, IDN Times - Petugas lapas Tanjung Raja Ogan Ilir (OI) berinisial RA angkat bicara di media sosial. Dirinya merasa dizalimi oleh instansi tempatnya mengabdi lantaran cerita hidupnya dimasa lalu dibeberkan hingga terancam dipecat.
Menanggapi video viral pernyataan RA, Kepala Divisi Pemasyarakat (Kadivpas) Kanwil Kemenkumham Sumsel, Mulyadi angkat bicara. Kepada IDN Times, Mulyadi membantah menuduh yang bersangkutan positif narkoba melainkan pernah menggunakan narkotika.
"Saya hanya mengatakan yang bersangkutan positif saja. Tidak mengatakan positif narkoba," ungkap Mulyadi, Selasa (19/11/2024).
1. Oknum petugas lapas positif gunakan obat penenang

Mulyadi menerangkan pada 2021 silam, RA pernah terlibat penggunaan narkotika hingga menjalankan dua kali rehabilitasi di Lampung dan Bogor Setelah itu, dirinya kembali bekerja seperti sediakala di lapas Tanjung Raja.
RA diduga memviralkan aktivitas di dalam lapas dengan tujuan memperoleh uang dari para napi. Hal ini lah yang membuat dirinya dimutasi ke Rumah Penyimpanan Benda Sitaan (Rupbasan) Baturaja. RA dinilai sebagai petugas lapas bermasalah.
"Terkait hasil tes urine yang dilakukan di Rupbasan Baturana pada 14 Novemver 2024 yang bersangkutan positif Benzodiazepin (obat penenang)," ungkap dia.
2. Tunggu arahan pusat soal pemeriksaan kalapas

Terkait pernyataan Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas) Agus Andrianto yang meminta agar kalapas Tanjung Raja diperiksa dan dinonaktifkan, Mulyadi mengaku belum mendapat informasi terbaru. Pihaknya akan menjalankan perintah tersebut jika ada arahan langsung dari kementerian.
"Kami belum dapat informasi dan menunggu arahan dari pusat," jelas dia.
3. RA merasa ada pembunuhan karakter dirinya

Diberitakan sebelumnya, oknum sipir lapas berinisial RA kembali viral di media sosial. RA yang kedapatan memviralkan kasus narapidana melakukan pesta narkoba dengan musik remix angkat bicara.
Dalam video beredar di media sosial, RA mengaku apa yang dikatakan Kepala Divisi Pemasyarakatan (Kadivas) Kemenkumham Sumsel, Mulyadi tidak lah benar. Dirinya merasa nama baiknya telah dirusak karena pernyataan yang berbeda dengan kondisi sebenarnya.
"Saya dituding Kadivas, katanya saya positif narkoba. Dari hasil tes urine saya saya tidak positif narkoba saya positif benzo karena saya meminum obat dari rumah sakit jiwa Ernaldi Bahar," ungkap RA, Senin (18/11/2024).
RA mengakui dirinya saat ini tertekan karena dipojokan seolah-olah dirinya yang bersalah dalam kasus ini. Dirinya pun meminta perlindungan dari Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK sekaligus keadilan dari Presiden terpilih Prabowo Subianto.
"Saya merasa ada pembunuhan karakter terhadap saya," jelas dia.