Palembang, IDN Times - Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Sumatra Selatan (Disnakertrans Sumsel) mencatat ada 200.000 jiwa lebih pengangguran. Jumlah pengangguran di Sumsel ini mencapai angka 4,7 persen dari total 4,1 juta jumlah angkatan kerja.
"Angka pengangguran di Sumsel 4,7 persen atau 200 ribuan jiwa. Jumlahnya semakin menurun karena perbaikan ekonomi," ungkap Kepala Disnaskertrans Sumsel, Koimudin, Selasa (23/8/2022).
Menurutnya, angka pengangguran Sumsel masih lebih baik dari angka pengangguran nasional. Berbagai upaya pemulihan ekonomi pasca pandemik COVID-19 membuat angka pengangguran semakin membaik dari waktu ke waktu.
"Sampai saat ini angka pengangguran kita masih di bawah angka nasional yang mencapai 5 persen lebih," jelas dia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), angka pengangguran di Sumsel hingga Febuari 2022 dari jumlah Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) terbanyak disumbang oleh lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Hal tersebut sudah berlangsung sejak dua tahun terakhir.
Berbagai upaya untuk mendorong penurunan angka pengangguran seperti melalui Job Fair. Pemprov Sumsel menggandeng Dinas Pendidikan serta Dinas Koperasi dan UKM untuk berkolaborasi mengatasi persoalan pengangguran.
"Job Fair ini diharapkan bisa dimanfaatkan pencari kerja untuk mengurangi angka pengangguran di Sumsel. Ini salah satu upaya yang kita lakukan selain kegiatan dari bidang-bidang lainnya," jelas dia.
Salah satu kegiatan Job Fair yang masih berlangsung secara virtual dan dibuka oleh Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziah mencakup banyak perusahaan, baik di dalam maupun luar negeri. Ada 476 jenis jabatan dengan jumlah kuota 15.811 orang, dan untuk di Sumsel ada 19 perusahaan yang membuka lowongan.
"Khusus Sumsel ada 59 jenis jabatan dan kuota 4.688 orang. Hingga saat ini sudah 800 orang pelamar yang memasukkan berkas lamaran," tutup dia.