Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jembatan Roboh di Lahat, Wagub Sumsel Minta Perusahaan Tanggung Jawab

IMG-20250701-WA0014.jpg
Wagub Sumsel Cik Ujang (Dok: Pemprov Sumsel)
Intinya sih...
  • Jembatan Muara Lawai roboh karena kendaraan melebihi kapasitas angkut
  • Perusahaan batu bara diminta bertanggung jawab atas kejadian tersebut
  • Gubernur Sumsel menilai ada kelalaian dalam kejadian robohnya jembatan

Lahat, IDN Times - Wakil Gubernur Sumsel Cik Ujang meminta adanya pertanggungjawaban dari perusahaan batu bara yang beroperasi usai kejadian robohnya Jembatan Muara Lawai, Lahat. Hal itu disampaikan Cik Ujang usai meninjau lokasi kejadian di wilayah Merapi Timur.

"Akibat kejadian ini masyarakat yang dirugikan. Kasihan dengan masyarakat Muara Enim dan Lahat, khususnya khususnya daerah Merapi, Tanjung Enim dan sekitarnya," ungkap Cik Ujang, Selasa (1/7/2025).

1. Duga ada kendaraan yang lebihi kapasitas angkut

IMG-20250630-WA0001.jpg
Kondisi jembatan Muara Lawai yang ambruk (Dok: Polres Lahat)

Jembatan Muara Lawai merupakan salah satu jembatan tua yang menjadi penghubung antara Muara Enim dan Lahat serta menjadi perlintasan yang menghubungkan wilayah di Sumsel Barat. Kebutuhan akan jembatan baru sudah dilakukan pemerintah pusat dengan membangun jembatan baru yang berada persis di jembatan lama namun belum selesai 100 persen.

Dirinya menilai, robohnya jembatan di Merapi Timur tidak lain karena kapasitas kendaraan yang melintasi terlalu berat mengakibatkan jembatan tersebut tidak mampu menahan beban.

"Perusahaan yang kendaraannya masuk di bawah (jembatan) sini, harus bertanggung jawab diperbaiki dan harus bikin baru," jelas dia.

2. Perusahaan yang kendaraannya terperosok diminta bertanggung jawab

IMG-20250605-WA0014.jpg
Jembatan Muara Lawai di Lahat Timur ambruk (Dok: Istimewa)

Total ada empat kendaraan yang melintas di lokasi kejadian saat ambruknya jembatan. Masing-masing dump truk tersebut berkapasitas 30-35 ton. Pihaknya mengimbau perusahaan yang beroperasi mengangkut batu bara untuk memastikan beban bawaan yang diangkut tidak melebihi kapasitas muatan.

"Kalau Batu Bara masih lewat kemudian ambruk kembali, maka bukan hanya perusahaan yang rugi namun masyarakat akan terganggu," ungkap dia.

3. Herman Deru nilai ada kelalaian

IMG-20250630-WA0003.jpg
Kondisi jembatan Muara Lawai yang ambruk (Dok: Polres Lahat)

Diberitakan sebelumnya, Gubernur Sumsel Herman Deru menilai ada kecerobohan yang menyebabkan jembatan Muara Lawai ambruk. Menurutnya tonase truk angkutan batu bara yang melintas tidak dibarengi dengan kondisi jembatan tua yang ada di sana terlebih saat melintas, truk dengan tonase besar melintas secara bersamaan.

"Mana mobil yang melintas Over Dimension over Loading (ODOL), ini kecerobohan. Kejadian ini kita serahkan kepada kepolisian karena kelalaian dari Odol. Jadi saya minta untuk ditindak tegas. Itu jalan negara dan ini ada pelanggaran, untuk itu saya minta kepolisian tegas menindak kejadian ini," ungkap Herman Deru, Senin (30/6/2025).

Deru menjelaskan, terdapat jembatan lain yang berjarak sekitar dua kilometer dari lokasi kejadian, yakni Jembatan Enim 2, yang juga mengalami kerusakan dan memerlukan perbaikan. Namun, kejadian ambruknya jembatan Muara Lawai justru membuat banyak orang terkejut termasuk dirinya.

"Ini menjadi bahan kami (Pemprov Sumsel) untuk mengumpulkan bupati Muara Enim, Bupati Lahat dan Wagub Sumsel untuk membahas persoalan ini," jelas dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hafidz Trijatnika
EditorHafidz Trijatnika
Follow Us