Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Calon Bupati Muba, Lucianty-Syaparuddin dan Toha-Rohman. (IDN Times/istimewa)

Intinya sih...

  • Dukungan Lucianty semakin mendominasi eksposur publik dengan citra yang kuat menjelang Pilkada Musi Banyuasin.
  • Bawaslu Sumsel mengusut dugaan money politic oleh tim sukses paslon nomor urut 2, Toha Tohet-Rohman.
  • Sentimen negatif terhadap Toha muncul setelah Bawaslu Muba menerima laporan atas dugaan kampanye negatif dan money politic. Jika terbukti, mereka terancam sanksi pembatalan paslon.

Musi Banyuasin, IDN Times - Satu bulan menjelang Pilkada 2024 Musi Banyuasin (Muba), dukungan dua pasangan calon (Paslon) Bupati kini menunjukkan perbedaan cukup signifikan. Calon Bupati Muba nomor urut 1 Lucianty semakin mendominasi dalam eksposur publik dengan citra yang kuat. 

Terlebih Bawaslu Sumsel sedang mengusut dugaan money politic dilakukan tim sukses paslon nomor urut 2, Toha Tohet-Rohman beberapa waktu lalu. Jika terbukti adanya pelanggaran tersebut, maka mereka terancam sanksi pembatalan paslon oleh KPU provinsi atau KPU kabupaten/kota.

1. Sentimen negatif muncul atas dugaan money politic

Ilustrasi kampanye politik uang. (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Hal ini diungkapkan pengamat politik Bagindo Togar. Menurutnya dalam beberapa waktu ke belakang, sentimen negatif terhadap Toha muncul setelah Bawaslu Muba menerima tiga laporan atas dugaan kampanye negatif dan money politic diduga dilakukan oleh paslon nomor urut 2 di Pilkada Muba ini. 

"Faktor ini bermuara dengan rendahnya dukungan elektoral serta rendahnya tingkat elektabilitas, sehingga tak ragu menabrak aturan," ujar Bagindo, Senin (21/10/2024)

2. Posisi Lucianty semakin sulit dikejar Toha

Ilustrasi Pilkada (istimewa)

Menurutnya, jika terbukti, pelanggaran yang dilakukan oleh Toha bisa berujung pada pembatalan pasangan calon. Oleh sebab itu, Bagindo menilai sisa satu bulan jelang pemilihan, posisi Lucianty akan semakin sulit dikejar oleh Toha jika Toha tidak melakukan evaluasi dan perbaikan dari cara dan gaya berkampanye. 

"Masyarakat semakin cerdas memilih dan tahu mana yang terbaik. Kalau posisi ini bertahan sampai akhir, Lucianty bisa dipastikan menjadi pilihan utama masyarakat. Sebab kampanye negatif (Toha) semakin memperkuat keraguan masyarakat, akan kemampuannya dan kapailitasnya dalam memimpin," ungkapnya.

3. Masyarakat Muba butuh program konkret

Ilustrasi Pilkada. (IDN Times/Mardya Shakti)

Serupa yang disampaikan pengamat politik Sumsel lainnya, Muhammad Haekal Afafah. Menurutnya, keberhasilan Lucianty dalam menarik perhatian masyarakat tidak hanya didorong oleh aktivitas kampanye, tetapi juga programnya dianggap relevan dan mampu menjawab kebutuhan masyarakat Muba.

"Lucianty menunjukkan program yang konkret dan jelas, terutama dalam pengembangan ekonomi daerah melalui pemberdayaan UMKM dan pengelolaan sumber daya lokal. Kemampuan manajerialnya yang kuat sebagai seorang pebisnis sukses juga menjadi nilai tambah yang membuat masyarakat lebih percaya kepadanya," ungkapnya.

Ditambahkan Haekal, Lucianty berada di posisi yang lebih menguntungkan karena ia berhasil menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi masyarakat, seperti pemberdayaan ekonomi dan kemiskinan. 

"Sementara Toha-Rohman, yang diduga menggunakan cara-cara instan untuk mendulang dukungan, dinilai kurang mampu menghadirkan program yang konkret," ujarnya.

Editorial Team

EditorYuliani