Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Jelang Debat Kedua Pilkada Muba, Elektabilitas Toha Salip Lucianty

PUSKAPI saat merilis hasil elektabilitas Pilkada Muba. (Dok. PUSKAPI)
PUSKAPI saat merilis hasil elektabilitas Pilkada Muba. (Dok. PUSKAPI)
Intinya sih...
  • Paslon nomor urut 2 Toha-Rohman unggul elektabilitasnya dengan selisih tipis dari paslon nomor urut 1.
  • Penurunan elektabilitas paslon Lucianty-Syaparuddin disebabkan oleh sentimen negatif terhadap korupsi dan isu domisili di Muba.
  • Toha-Rohman mendapatkan keuntungan dalam pertarungan head to head berkat faktor isu geopolitik yang meyakinkan masyarakat Muba.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Musi Banyuasin, IDN Times - Pelaksanaan debat kandidat Paslon Bupati dan Wakil Bupati Musi Banyuasin (Muba) akan digelar Rabu malam (20/11/2024). Menariknya, jika sebelumnya paslon nomor urut 1 Lucianty-Syaparuddin mendominasi elektabilitas, kini Paslon nomor urut 2 berhasil menyalip dengan selisih tipis.

Kemorosotan elektabilitas Paslon Lucianty-Syaparuddin tersebut justru terjadi saat menjelang pelaksanaan debat kedua Pilkada Muba, yang mana pencoblosan tinggal menyisakan hitungan hari.

1. Lucianty-Syafaruddin tertinggal 4,17 persen dari Toha-Rohman

Calon Bupati Muba, Lucianty-Syaparuddin dan Toha-Rohman. (IDN Times/istimewa)
Calon Bupati Muba, Lucianty-Syaparuddin dan Toha-Rohman. (IDN Times/istimewa)

Hal ini terungkap dari rilis hasil survei Pusat Kajian Pemilu Indonesia (Puskapi) tentang Pilkada Muba 2024 pada Rabu (20/11/2024). 

Direktur Eksekutif Puskapi, Zaenal Abidin Riam mengatakan, saat ini Lucianty-Syafaruddin memiliki elektabilitas 45, 5 persen sedangkan Toha-Rohman elektabilitasnya unggul 49,6 persen.

"Artinya Lucianty-Syafaruddin tertinggal 4,17 persen dari Toha-Rohman," ujarnya.

2. Masyarakat punya sentimen negatif terhadap isu korupsi

Rilis hasil survei Pusat Kajian Pemilu Indonesia (PUSKAPI) tentang Pilkada Muba 2024 pada Rabu (20/11/2024). (Dok. PUSKAPI)
Rilis hasil survei Pusat Kajian Pemilu Indonesia (PUSKAPI) tentang Pilkada Muba 2024 pada Rabu (20/11/2024). (Dok. PUSKAPI)

Menurutnya, banyak faktor yang menyebabkan turunnya elektabilitas Lucianty tersebut,  termasuk jejak rekam kasus korupsi dinilai sebagai penyebab utama.

"Masyarakat memiliki sentimen negatif terhadap korupsi, sehingga hal tersebut menggerus elektabilitas Lucianty," ungkapnya. 

Selain itu isu Lucianty tidak berdomisili di Muba menjadi temuan, sebab hanya wakilnya Syafaruddin yang orang asli Muba.

"Padahal dalam temuan survei di bulan Oktober 2024 Lucianty-Syaparuddin lebih unggul elektabilitasnya. Sebaiknya tim pemenangan Lucianty-Syafaruddin bisa memberikan respon tepat atas penurunan elektabilitas ini, terlebih hari pencoblosan tinggal beberapa hari lagi," tutupnya.

3. Paslon Toha-Rohman bawa isu geopolitik

Rilis hasil survei Pusat Kajian Pemilu Indonesia (PUSKAPI) tentang Pilkada Muba 2024 pada Rabu (20/11/2024). (Dok. PUSKAPI)
Rilis hasil survei Pusat Kajian Pemilu Indonesia (PUSKAPI) tentang Pilkada Muba 2024 pada Rabu (20/11/2024). (Dok. PUSKAPI)

Sementara Paslon Toha-Rohman elektabilitasnya melejit disebabkan faktor isu geopolitik yang dibawa dalam kampanye dan meyakinkan masyarakat Muba.

"Kondisi pertarungan head to head menguntungkan Toha-Rohman sebab jika pemilih antipati memilih lucianty-Syafaruddin maka cenderung memilih kompetitornya," bebernya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yuliani
EditorYuliani
Follow Us