Ilustrasi Pemilu (IDN Times/Mardya Shakti)
Deddy Wijaya Candra (40) akhirnya membulatkan tekad ikut serta dalam kontestasi Pemilu 2024 sebagai bakal calon legislatif (Bacaleg) DPRD Provinsi Lampung. Bung Deddy mencalonkan diri sebagai calon wakil rakyat dari Dapil 1 Kota Bandar Lampung melalui PDI Perjuangan.
Sekitar 8 tahun lalu, Deddy Candra kurang begitu tertarik dengan dunia politik. Padahal banyak partai politik kala itu menawarkannya menjadi calon anggota legislatif.
Sampai pada akhirnya, pemuda kala itu masih berusia 31 tahun tersebut memutuskan berlabuh ke PDI Perjuangan, berkat campur tangan sosok Ketua DPD Sudin dan almarhum Bambang Suryadi.
Sejak saat itu, Deddy memutuskan bukan hanya sekadar berorganisasi melainkan aktif berpolitik. Tujuannya tak lain untuk berbuat dan membantu banyak masyarakat dari berbagai latar belakang keturunan, agama, suku, hingga budaya.
"Saya ditawari beliau (Sudin dan Bambang Suryadi) maju di Pileg 2019, tapi saya jawab ingin terjun dulu ke masyarakat. Saya tidak ingin jadi anggota dewan karbitan dan gak tahu apa-apa," imbuhnya.
Bermodalkan gagasan mengusung perubahan peradaban di era reformasi serta mengembangkan potensi maupun sumber daya alam di bumi Lampung, ia meyakini mampu mendulang perolehan suara masyarakat khususnya kalangan millennial dan Gen Z
Tak ingin menjadi penonton juga diungkapkan Ni Made Anggita Pradnya Dewi, perempuan berusia 23 tahun asal Banjar Dinas Dauh Pangkung, Desa Tista, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan. Meski baru bergabung dengan PDI Perjuangan tahun lalu, tapi lulusan Fakultas Hukum Universitas Udayana pada 2022 ini ingin berkontribusi lebih terhadap daerahnya.
"Setelah menjadi kader, ada keinginan kuat untuk mendaftarkan diri sebagai bacaleg Kabupaten Tabanan Dapil Tabanan-Kerambitan," ujarnya.
Sama halnya dengan Deddy Candra yang memiliki latar belakang keluarga wiraswasta, Anggita tak surut untuk maju dalam Pemilu 2024 nanti. Cita-citanya tak muluk-muluk, yakni ingin berkontribusi untuk pembangunan di Tabanan menjadi lebih baik, terutama di sektor digital. Menurutnya, masih banyak daerah di Tabanan yang mengalami blank spot . Warga setempat kesulitan dalam menggunakan sarana komunikasi.
"Keinginan saya adalah memberikan perhatian kepada generasi Z dengan cara mendorong mereka lebih mencintai dunia digital. Apabila terpilih nanti, tentunya akan memperjuangkan sektor digital untuk mempercepat pembangunan di Tabanan," ujar Anggita.
Artikel kolaborasi ini ditulis: Rangga Erfizal dan Yuliani (Sumsel), Rizal Adhi Pratama (Jatim), Khaerul Anwar (Banten), Hamdani (Kaltim), Tama Wiguna (Lampung), Ni Ketut Wira Sanjiwani dan Ayu Afria Ulita Ermalia (Bali), Indah Permatasari (Sumut).