Suporter Sriwijaya FC Bawa Keranda Jenazah ke Kantor Gubernur Sumsel
Di sisi lain, HDMY juga berjanji kepada masyarakat untuk membenahi klub sepak bola kebanggaan masyarakat Sumsel, Sriwijaya FC yang terdegradasi karena syarat kepentingan politik. Magnet sepak bola dianggap sebagai salah satu daya tarik politik di Sumsel.
Namun setelah terpilih sebagai gubernur dan wakil gubernur Sumsel baik Herman Deru dan Mawardi Yahya seakan tak peduli dengan janji tersebut. Para suporter sempat melakukan demonstari meminta kepedulian pemerintah daerah.
Saat 2022 ketika IDN Times menanyakan hal tersebut ke Herman Deru, dirinya enggan mencampurkan politik dan sepak bola. Dirinya meminta Direktur SFC kala itu Hendri Zainuddin untuk turun tangan mengatasi permasalahan yang ada.
"Ini klub sepak bola profesional (SFC) yang dikelola perusahaan. Benar kata suporter, kepedulian yang diminta buka campur tangannya. Nanti saya ajak diskusi pimpinan-pimpinan perusahaan (PT SOM)," ungkap Deru, Jumat (3/6/2024).
Para suporter mempertanyakan kepemimpinan Herman Deru sebagai pembina SFC yang dianggap kerap lepas tangan. Dirinya bahkan mengaku baru menangani SFC saat klub tersebut berlaga di divisi 2 liga Indonesia sehingga membutuhkan waktu untuk bangkit.
"Kalian mau melibatkan saya, ya. Nanti saya tanya dengan Hendri Zainudin (Presiden Sriwijaya FC) sampai mana persoalannya," jelas dia.
Sepak bola masih menjadi ladang mencari simpatik politik. Barbanding dengan Deru, Mawardi Yahya punya cara lain dalam menggaet pendukung sepak bola. Menggandeng pendiri SFC, Syahrial Oesman sebagai Ketua Tim Pemenangan, Mawardi-Anita lebih dulu melakukan sosialisasi kepada para pendukung dengan mengadakan pertandingan reuni mantan pemain SFC lintas generasi.
Reuni tersebut dilakukan pada bulan Juni 2024 atau dua bulan sebelum pendaftaran ke KPU. Sosok Syahrial yang merupakan mantan Gubernur Sumsel 2003-2008 menjadi orang di balik pertandingan sepak bola tersebut.
"Saya sangat berambisi membawa Sriwijaya FC tembus liga I. Cara politik akan saya pakai. Tanpa cara ini (back up politik), Sriwijaya FC tidak bisa maju," jelas Syahrial Oesman.