Ini Tips Bijak Gunakan Medsos, Salah Satunya Setop Share Info Negatif

15 Okt 2019, 16:05 WIB

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Palembang, IDN Times - Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Sumatera Selatan (Sumsel) mengajak generasi millenials untuk memanfaatkan media sosial (medsos) dengan bijak.

Bukan tanpa sebab, karena kemajuan teknologi ini menjadikan medsos bisa mempengaruhi aktivitas masyarakat hingga berdampak negatif.

"Kami mengajak generasi muda yang melibatkan pelajar, mahasiswa dan penggiat sosial. Hari ini belajar cerdas mempergunakan media sosial, dengan cara mengedukasi dan mencegah berita tidak benar atau hoaks merajalela. Supaya pemilik media sosial ini cerdas menyaring informasi," kata Plt Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sumsel Achmad Rizwan, usai Pembukaan Forum Grup Discussion Bidang IT, dengan Tema "Generasi Cerdas, Generasi Bijak Mengelola Media Sosial" di Hotel Grand Atyasa Palembang, Selasa (15/10).

1. Pemilik media sosial harus memahami kesalahan menggunakan medsos

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Achmad melanjutkan, sebagai pemilik akun publik, seseorang harus mengetahui kesalahan apa saja yang dilakukan dalam mengelola medsos. Apalagi edukasi cerdas bermedia sosial juga merupakan instruksi dari Kementerian Kominfo.

"Masyarakat harus paham dan mengetahui dampak dari pemanfaatan teknologi. Karena teknologi sangat berpengaruh dengan perilaku," ujar dia.

Dukungan memanfaatkan teknologi dengan baik ini, juga turut didukung Pemprov Sumsel dan Presiden Jokowi, yang dibuktikan dengan membangun program pemberian internet dan WiFi di kabupaten/kota yang dilaksanakan secara bertahap.

"Salah satu upaya membuat generasi cerdas teknologi ini, ya dengan ikut menyelaraskan tujuan pemerintah dan presiden mengedukasi internet untuk kepentingan positif," ungkap dia.

2. Pemprov Sumsel beri pesan ke masyarakat untuk menghindari berita tidak benar

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Menanggapi hal itu, Asisten III Bidang Administrasi dan Umum Provinsi Sumsel, Prof Eduar Juliartha mengatakan, bahwa cara untuk menjadi bijak dalam ber media sosial salah satunya adalah tidak membagikan berita-berita hoaks.

"Harus tahu kebenarannya dulu, turut serta dalam edukasi ke masyarakat. Kemudian apabila menerima berita negatif atau tidak, jelas jangan di share kembali, cukup sampai di kita saja. Kita pun harus memiliki rasa tanggung jawab, dituntut untuk menerima risiko di setiap hal yang di share," jelas dia.

3. Ketua AMSI Sumsel sebut media sosial merupakan buah simalakama

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sumsel, Sidratul Muntaha mengungkapkan, dalam menggunakan media sosial sebenarnya bisa menjadi simalakama. Hal ini karena dalam sudut pandang media, media sosial dapat menjadi monster pembunuh.

"Media sosial tetap dibutuhkan, namun bila tidak diakomodir dengan baik dapat berdampak negatif. Contohnya media sosial berpotensi tinggi mengarah pada ujaran kebencian, dan posisi media memanfaatkan untuk mengejar rating atau pageviewer dengan klickbait, hasilnya menimbulkan saling kecurigaan, dan AMSI hadir untuk menuntaskan itu," jelasnya.

4. Media sosial bisa melemahkan kebijakan NKRI

IDN Times/Feny Maulia Agustin

Sementara, Dosen FISIP Universitas Islam Negeri Raden Fatah (UIN RF) Palembang, Yenrizal menambahkan, apabila tidak bijak mengelola media sosial, maka akan mempengaruhi kebijakan NKRI.

"Hal negatif dari media sosial ini, adanya ancaman yang tanpa sadar dapat melemahkan kebebasan negara, dari banyak penyebaran fitnah yang menyebar melalui ujaran kebencian, kasus pornografi, radikalisme bahkan kasus narkoba, dan ini menjadikan negara kehilangan identitas. Jadi sama saja, artinya salah dalam ber media sosial berarti sama saja melemahkan negara," tandas dia.