Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IMG-20250711-WA0009.jpg
Penjajakan investasi lahan pertanian rawa di Sumsel (Dok: Humas Pemprov Sumsel)

Intinya sih...

  • Lahan rawa dapat dimaksimalkan untuk pertanian dengan sistem polder yang meningkatkan produktivitas lahan.

  • Investasi lahan rawa bagi Palestina masih dalam penjajakan, mungkin dalam bentuk kemitraan antara Indonesia dan Palestina.

  • Palestina akan pikirkan soal investasi setelah melakukan penilaian teknis atas kondisi lahan yang ditawarkan.

Palembang, IDN Times - Upaya memperkuat solidaritas dan kerja sama internasional, Pemprov Sumsel membuka pintu investasi pertanian bagi Palestina. Dua lahan rawa lebak tengahan di Ogan Ilir dan Ogan Komering Ilir (OKI) disiapkan untuk dikelola bersama.

Meski berada di lahan rawa dengan kondisi lahan tergenang air selama setengah tahun, lahan ini disebut punya potensi tinggi jika ditunjang sistem polder dan infrastruktur pertanian yang tepat.

"Lahan itu yang kita tawarkan kepada Pemerintah Palestina untuk investasi," ungkap Kadis Pertanian Sumsel, Bambang Pramono, Senin (11/7/2025).

1. Lahan rawa dapat dimaksimalkan untuk pertanian

Ilustrasi - Kementerian Pertanian (Kementan) telah mempersiapkan program pengembangan lahan produktif untuk meningkatkan produktivitas lahan rawa dan indeks pertanaman (IP) di wilayah Indonesia. (dok. Kementan)

Bambang menjelaskan, sistem pertanian polder memanfaatkan teknologi dengan mengoptimalkan fungsi tanggul untuk mengendalikan banjir di wilayah rawa. Pengelolaan air dilakukan melalui saluran drainase, pompanisasi, dan pintu air guna meningkatkan produktivitas lahan.

"Dengan sistem polder, lahan bisa dikelola secara produktif hingga 3 sampai 5 kali tanam per tahun," jelas dia.

2. Investasi lahan rawa bagi Palestina masih dalam penjajakan

Kementerian Pertanian (Kementan) telah mempersiapkan program pengembangan lahan produktif untuk meningkatkan produktivitas lahan rawa dan indeks pertanaman (IP) di wilayah Indonesia. (dok. Kementan)

Hal senada disampaikan Staf Ahli Menteri Pertanian RI Bidang Investasi, Suwandi. Dirinya menjelaskan, investasi ini baru sekedar penawaran yang diberikan kepada palestina. Pemerintah Indonesia dan Palestina tengah melakukan penjajakan dengan kemungkinan investasi dalam bentuk kemitraan.

"Apakah investasi nanti mencakup seluruh rantai dari hulu hingga hilir, atau dalam bentuk kerja sama kemitraan, masih kita bahas lebih lanjut," jelas dia.

3. Palestina akan pikirkan soal investasi

Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia (Dok: Humas Pemprov Sumsel)

Sementara itu, Menteri Pertanian Palestina, Rezq Basheer-Salimia menegaskan, pihaknya masih melakukan penilaian teknis atas kondisi lahan yang ditawarkan. Menurutnya, keputusan final terkait investasi akan dibuat dalam waktu 2-3 bulan ke depan setelah tim teknis melakukan analisis lebih lanjut.

"Kami perlu melakukan evaluasi mendalam terhadap profil tanah, sumber air, hingga jenis tanaman yang cocok dikembangkan di sini," jelas dia.

Editorial Team