Hutan Lindung di Sumbar Terdampak Karhutla, Berapa Luasannya?

- Ada 2 titik hutan lindung terbakar di Sumbar, dengan luas kebakaran 4x10 meter persegi dan kurang lebih satu hektar.
- BKSDA Sumbar belum siapkan water bombing untuk antisipasi karhutla karena pengendalian dari darat sudah cukup efektif.
- Imbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara pembakaran dan berkoordinasi dengan instansi lainnya dalam pengendalian kebakaran.
Padang, IDN Times - Di tengah maraknya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dewasa ini, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatra Barat mencatat tidak banyak hutan lindung yang terbakar.
"Untuk hutan lindung yang terbakar sejauh ini ada di 2 titik yang terdapat di Sumatra Barat sejauh ini," kata Kepala BKSDA Sumbar, Hartono saat diwawancarai IDN Times, Senin (21/7/2025).
Ia mengatakan bahwa saat ini pihaknya telah melakukan koordinasi dengan instansi pemerintah daerah untuk mengantisipasi terjadinya Karhutla.
1. Ada 2 titik hutan lindung yang terbakar di Sumbar

Hartono mengatakan, titik pertama kebakaran hutan lindung yang terjadi di Sumatra Barat terdapat di Kabupaten 50 Kota, tepatnya di TWA Lembah Harau.
"Untuk lokasi itu tidak terlalu luas lokasi yang terbakar. Setelah kami lakukan perhitungan sekitar 4X10 meter persegi saja," katanya.
Selain itu, menurut Hartono kebakaran hutan lindung juga terjadi di daerah Kabupaten Solok, tepatnya di Hutan Lindung Puncak Gagoan yang juga merupakan lokasi wisata di daerah tersebut.
"Untuk di wilayah tersebut setelah kami lakukan penghitungan luas lahan yang terbakar di sana kurang lebih satu hektar," katanya.
2. Belum siagakan water bombing

Meskipun kebakaran telah melanda beberapa wilayah konservasi, BKSDA Sumbar belum berencana untuk menyiapkan water bombing sebagai langkah antisipasi.
"Biasanya untuk water booming itu digunakan untuk kebakaran yang dampaknya lebih besar. Untuk di Sumatra Barat sendiri sampai saat ini memang belum terlalu dibutuhkan," katanya.
Menurutnya, pengendalian kebakaran hutan di Sumatra Barat dengan cara manual dari darat saja sudah cukup dan tidak membutuhkan water bombing.
3. Imbau masyarakat tidak lakukan pembakaran

Meskipun begitu, BKSDA Sumbar tetap berupaya untuk memberikan sosialisasi kepada seluruh masyarakat agar tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar.
"Kami juga mengimbau masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara pembakaran untuk mengantisipasi kebakaran yang lebih besar lagi," katanya.
Selain itu, ia juga telah berkoordinasi dengan instansi lainnya seperti Pemerintah Daerah, Kepolisian hingga Dinas terkait dalam pengendalian kebakaran.