Hotspot di Sumsel Melonjak 1.104 Titik Selama Juli 2025

- Rincian hotspot di Sumsel Januari hingga Juli 2025Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mencatat total 2.630 titik hotspot dari Januari-Juli 2025, dengan puncak tertinggi terjadi pada bulan Juli.
- Hotspot tertinggi Juli dari Musi BanyuasinMusi Banyuasin menjadi daerah dengan jumlah hotspot tertinggi di bulan Juli, disusul oleh Muratara, Musi Rawas, dan Muara Enim. Upaya antisipasi kebakaran dilakukan.
- Beberapa hotspot wilayah di Sumsel tercatat di bawah 100Sejumlah wilayah di Sumsel memiliki jumlah hotspot di bawah 100, namun tetap menjadi perhatian satgas Karhutla untuk pemantauan lap
Musi Banyuasin, IDN Times -Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) mencatat, hingga 24 Juli 2025 terdapat 1.104 titik titik panas (hotspot) di Sumatra Selatan (Sumsel). Tren peningkatan hotspot diperkirakan terus berlanjut hingga Oktober, dengan puncaknya diprediksi terjadi pada Agustus–September.
Peningkatan paling tinggi terjadi Juli. Berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel, jumlah hotspot 1-24 Juli 2025 mencapai 1.104 titik. Angka tersebut tertinggi dibandingkan bulan-bulan sebelumnya tahun ini.
1. Rincian hotspot di Sumsel Januari hingga Juli 2025

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel Sudirman mengatakan, secara total dari Januari hingga 24 Juli 2025 ada 2.630 titik hotspot dengan rincian sebagai berikut:
Januari 45 hotspot
Februari 66 hotspot
Maret 100 hotspot
April 216 hotspot
Mei 523 hotspot
Juni 576 hotspot dan
Juli 1.104 hotspot.
"Bahkan angka titik hotspot Juli 2025 itu menjadi yang tertinggi secara bulanan dan tertinggi juga dibandingkan selama 10 tahun lalu dari 2015," ujarnya.
2. Hotspot tertinggi Juli dari Musi Banyuasin

Menurut Sudirman, hotspot tertinggi Juli ini berasal dari Musi Banyuasin (Muba) dengan 247 titik, Muratara 176 titik, Musi Rawas 171 titik dan Muara Enim 148 titik. Sementara wilayah lain, jumlahnya di kisaran puluhan titik panas.
"Empat daerah paling banyak hotspotnya yakni Muba, Muratara, Mura dan Muara Enim. Hanya Pagar Alam yang tidak terpantau hotspot sepanjang Juli ini," jelasnya.
Langkah itu sebagai antisipasi dini terhadap kebakaran hutan dan lahan yang terjadi, selain patroli yang dilakukan. "Upaya lain yang dilakukan satgas Karhutla di daerah adalah mengimbau masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar," ucap Sudirman.
3. Beberapa hotspot wilayah di Sumsel tercatat di bawah 100

Sementara hotspot di daerah lain, yakni Lahat 85 titik, PALI 67 titik, OKI 44 titik, OKU 39 titik, Empat Lawang 37 titik, Ogan Ilir 38 titik, OKU Timur 17 titik, Banyuasin 19 titik, OKU Selatan 9 titik, Palembang 3 titik, dan Lubuk Linggau 2 titik.
"Hotspot yang terpantau di wilayah tersebut menjadi rujukan bagi satgas Karhutla di daerah untuk melakukan pemantauan lapangan jika titik panas tersebut terjadi cukup lama," jelas Sudirman.