Masa Amanat berdemo di depan kantor Hollywings (IDN Times/Rangga Erfizal)
Sebelumnya, Aliansi Masyarakat Anti Maksiat (Amanat) mendatangi Holywings Palembang menuntut restoran dan bar ditutup. Mereka menilai, Kota Palembang semakin jauh dari tagline Emas Darussalam. Tempat hiburan malam sudah menjamur di pusat-pusat kota.
"Saya rasa warning (aksi damai) ini sudah cukup. Ini berlaku bagi tempat maksiat lain di Kota Palembang," ungkap Koordinator Aksi Aliansi Masyarakat Anti Maksiat (Amanat), Mahdi Shahab, Rabu (29/6/2022).
Mahdi menjelaskan, menjamurnya tempat maksiat di Kota Palembang dalam beberapa waktu terakhir terus terjadi. Dirinya mencontohkan, kawasan R Sukamto Palembang berjejer tempat maksiat dari Simpang Patal hingga Simpang Angkatan 66.
Hal ini belum mencakup tempat-tempat lain di berbagai kawasan Palembang. Pihaknya pun sudah membawa masalah ini ke DPRD maupun Wali Kota (Wako) Palembang untuk serius menyikapi banyaknya tempat hiburan malam.
"Para Kiai dan Ulama sudah sampaikan di sepanjang jalan ini banyak tempat maksiat yang bisa dilihat anak-anak kita. Jangan sampai Palembang Emas Darussalam hanya jadi slogan," ujar dia.