Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
(Kasus diduga penculikan anak di Banyuasin kini berakhir damai) IDN Times/istimewa

Intinya sih...

  • Warga Desa Kenten Laut dihebohkan dugaan penculikan anak pada Kamis (4/7/2024) lalu.
  • Satu terduga pelaku diamankan warga. Polisi membantah isu penculikan dan menyatakan Kurdi mengalami gangguan jiwa.
  • Kurdi dibawa ke RS Ernaldi Bahar untuk pemeriksaan gangguan jiwa, hasilnya positif. Keluarga sepakat berdamai dan menutup permasalahan ini.

Banyuasin, IDN Times - Warga Desa Kenten Laut Jalan Pangeran Ayin, Kecamatan Talang Kelapa, Kabupaten Banyuasin, dihebohkan dengan dugaan penculikan anak pada Kamis (4/7/2024) lalu. Satu orang terduga pelaku diamankan warga.

Diketahui saat kejadian tengah ada acara hajatan sekitar pukul 19.30 WIB. Terduga pelaku Kurdi Robian (40) mengaku keluarga empunya hajatan. Saat itu Kurdi menggendong seorang anak berusia 3-4 tahun.

Saat sang bocah menunjukkan ayahnya, terduga pelaku langsung menurunkan anak tersebut. Warga yang melihat langsung mendekati terduga pelaku dan menghakiminya.

1. Anak yang digendong pelaku menangis dan berontak

(Terduga pelaku penculikan anak di Banyuasin) IDN Times/istimewa

Panit Reskrim Polsek Talang Kelapa, Ipda Agum Marenra, membenarkan pihaknya menerima satu orang terduga pelaku dari warga. Namum Agum membantah jika pelaku adalah penculik anak.

"Tapi isu tersebut hoaks, bukan kasus penculikan," ungkapnya, Sabtu (5/7/2024).

Agum menjelaskan, kronologisnya saat Kurdi datang ke lokasi acara hajatan itu, dia menggendong Alvino (6) meski ada orang tuanya. Karena anak itu menangis dan berontak, Kurdi mengembalikanny ke kursi dekat orang tuanya.

"Melihat kejadian itu, warga langsung menuduhnya pelaku penculikan anak. Kurdi ditangkap dan sempat dipukul. Tapi berhasil dilerai warga lainnya, kemudian dibawa ke Polsubsektor Kenten Laut," jelasnya.

2. Pelaku memang telah mengamuk sejak sore

Ilustrasi penculikan (IDN Times/Sukma Shakti)

Dari keterangan keluarganya, Kurdi sudah mengamuk dari rumahnya sedari sore. Kemudian pamit pergi hendak beli bensin motor. Belakangan diketahui dia diduga mengalami gangguan kejiwaan.

“Mereka sepakat membawa yang bersangkutan (Kurdi) untuk menjalani pemeriksaan di RS Dr Ernaldi Bahar," bebernya.

3. Keluarga korban dan pelaku sepakat berdamai

Ilustrasi berdamai

Selanjutnya pelaku dibawa ke RS Ernaldi Bahar agar dibuktikan dalam gangguan jiwa, dan hasilnya telah keluar yaitu Kurdi mengalami gangguan jiwa.

"Ini dikuatkan dengan surat keterangan dari Dokter RS Ernaldi Bahar Nomor 441.3/06477/RS.ERBA.04/2024. Kedua belah pihak sepakat berdamai dan saling memaafkan, serta menutup permasalahan ini," tutupnya.

Editorial Team