Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
debat Pilkada Sumsel (IDN Times/Rangga Erfizal)

Palembang, IDN Times - Sumsel menghadapi banyak tantangan mengenai penataan ruang dan rumah layak huni bagi masyarakat. Pada tahun 2021 jumlah Rumah Tak Layak Huni (RTLH) ada sekitar 94 ribu rumah di Sumsel utamanya di kawasan pesisir dan kawasan padat penduduk di perkotaan.

Untuk mengentaskan permasalahan tersebut, Paslon 01 Sumsel Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) menjanjikan akan menyiapkan lahan khusus bagi pengentasan kawasan kumuh di wilayah padat penduduk di Sumsel.

"Utamanya kawasan RTLH di wilayah padat penduduk. Pemerintah harus memberikan lahan agar masyarakat mau dipindahkan ke tempat yang lebih layak," ungkap Herman Deru, Kamis (21/11/2024).

Menurut Deru, penataan wilayah RTLH ini akan berhasil jika dilakukan secara gotong royong. Dari lahan yang disiapkan pemerintah, pembangunan dapat dilakukan melibatkan beberapa pihak baik pemerintah maupun swasta.

"Masalah pendanaan selama ini sudah berjalan tidak hanya lewat APBD dan APBN. Bisa kita libatkan juga perusahaan besar di Sumsel dan gotong royong bersama masyarakat," ungkap dia.

Disisi lain, penataan kawasan kumuh di Sumsel juga perlu dilakukan dengan memperbaiki sistem sanitasi yang ada. Menurutnya, kadang persoalan sanitasi yang buruk menyebabkan kawasan menjadi kumuh.

"Persoalan kumuh itu ada dua karena hunian itu tidak sehat dan kepadatan. Maka dari itu, tersisa 95 ribu rumah tidak layak huni yang akan diselesaikan ke depan," jelas dia.

Editorial Team