Palembang, IDN Times - Pasangan Calon Gubernur Sumatra Selatan (Sumsel) nomor urut 1, Herman Deru-Cik Ujang (HDCU) unggul dibandingkan dua paslon lainnya dalam hitung cepat atau quick count Lembaga Survei Indonesia (LSI).
LSI mencatat, pasangan HDCU unggul 73,30 persen disusul pasangan nomor urut 2, Eddy Santana-Rizky Aprilia (ERA) 13,99 persen, dan pasangan 3, Mawardi Yahya-Anita Noeringhati (Matahati) 12,71 persen.
Hasil hitung cepat tersebut diperoleh berdasarkan suara masuk sebesar 49,24 persen pada pukul 15.40 WIB. Hasil hitung cepat tersebut disambut gegap gempita pendukung Herman Deru di posko pemenangan Rumah Kayu Palembang.
Para pendukung yang hadir sejak pemilihan kepala daerah ditutup hari ini langsung memenuhi lokasi posko pemenangan Herman Deru. Mereka silih berganti bertepuk tangan saat angka survei bergerak naik.
Sementara itu, calon gubernur Sumsel Herman Deru mengaku percaya dengan hasil hitung cepat dan survei berdasarkan metode saintifik. Hal ini bukan tanpa alasan.
"Kami selalu berjalan mengikuti saintifik jika itu ilmiah. Kami ikuti setiap jenjang waktu dengan mengadakan survei dan semua tren yang hasilnya menunjukkan baik. Hari ini mudah-mudahan sama dengan hasilnya," ungkap Herman Deru.
Herman Deru mengaku optimis dapat kembali terpilih sebagai Gubernur Sumsel untuk periode kedua. Sebagai petahana, dia meyakini masyarakat akan mempercayakan kembali amanah kepadanya untuk melanjutkan pekerjaan yang telah dilakukan lima tahun belakangan.
"Insya Allah selalu optimis dalam berjuang selalu optimis tidak boleh pesimis, kami optimis berjuang menyelaraskan hasil kerja di lapangan dengan apa yang harus kami lakukan," jelas dia.
Menurutnya, sejak memasuki masa tenang atau H-3 pemilihan Deru memilih untuk berkumpul bersama keluarga. Masa tenang sebelum pemilihan, dia manfaatkan untuk lebih menata hati dan pikiran karena hampir dua bulan aktvitasnya dilakukan berkampanye ke beberapa wilayah di Sumsel.
"Bahwa perjuangan dalam fisik sudah selesai. Saatnya kita memohon doa kepada Allah agar semua usaha yang diupayakan itu menjadi perjuagan yang diridhoi Allah," jelas dia.
Hasil hitung cepat bukanlah hasil resmi Pilkada. Hasil resmi tetap menunggu perhitungan suara secara manual oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).