Palembang, IDN Times - Harga komoditas karet dalam beberapa waktu terakhir di tingkat petani maupun Unit Pengolahan dan Pemasaran Bokar (UPPB) mengalami penurunan. Kondisi ini dipengaruhi dua fakto,r yakni kondisi internal dalam negeri dan eksternal yang terjadi pada global.
Analisis PSP Ahli Madya Dinas Perkebunan Sumatra Selatan (Disbun Sumsel), Rudi Arpian menyebut, kondisi eksternal seperti perang dan pandemik COVID-19 mengakibatkan Technical Speciefied Rubber 20 (TSR20) di bursa berjangka Singapura semakin anjlok. Pada Juni 2022, harga TSR20 adalah 163,92 sen AS, sedangkan rata-rata pada Juli menurun menjadi 158,72 sen AS per kilogram (kg).
"Saat Ini Tiongkok masih menjadi importir komoditas karet terbesar di dunia. Tiongkok sedang lockdown sehingga permintaan dari Negeri Tirai Bambu itu membuat pasar komoditas menjadi sangat tidak pasti," ungkap Rudi, Jumat (2/9/2022).