Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Guru SMP di OKU ditemukan tewas di kosan.
Guru SMP di OKU ditemukan tewas di kosan. (Dok. IDN Times)

Intinya sih...

  • PGRI OKU mengutuk keras aksi pembunuhan terhadap guru SMPN 46 OKU, Syaidatul Fitriyah (27)

  • Seluruh anggota PGRI terpukul dengan peristiwa keji ini, korban tidak begitu aktif di media sosial dan jarang memposting apapun

  • Polres OKU terus lakukan penyelidikan dan meminta masyarakat tenang, korban ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat di kosannya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Ogan Komering Ulu, IDN Times - Organisasi profesi guru PGRI Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) mengutuk keras aksi pembunuhan yang terjadi pada salah satu guru SMPN 46 OKU bernama Syaidatul Fitriyah (27). ASN yang baru saja dilantik PPPK pada 1 Oktober lalu ditemukan tewas dalam kondisi tangan dan kaki terikat di kosannya pada Rabu (19/11/2025) sore.

Atas peristiwa ini, PGRI OKU akan menyurati pengurus besar dan diteruskan ke Presiden guna meminta perlindungan bagi guru. Apalagi korban ditemukan masih menggunakan seragam kerja dan diduga baru saja pulang dari mengajar.

1. Seluruh anggota PGRI terpukul dengan peristiwa keji ini

Proses pengantaran jenazah guru di OKU ke rumah duka. (Dok. IDN Times)

Sekretaris PGRI OKU, Natun mengatakan, seluruh anggota PGRI saat ini terpukul dengan adanya peristiwa keji ini. Apalagi korban ditemukan tewas dengan masih menggunakan seragam mengajar.

"Pembunuhan ini menurut saya sangat biadab. Almarhum baru saja pulang kerja, masih menggunakan pakaian dinas dan ditemukan di kosan yang sangat sederhana sekali," ujarnya.

Menurutnya, kondisi tersebut membuat prihatin seluruh guru dan berharap kasus ini ditangani dengan cepat agar pelaku pembunuhan segera tertangkap. Pihaknya berharap ke depan hal seperti ini tidak terjadi lagi.

"Kami dari PGRI akan membuat surat resmi tentang permasalahan ini yang ditujukan ke pengurus besar PGRI dan diteruskan ke Presiden. Termasuk Kapolres OKU yang membawahi hukum di wilayah OKU," tegasnya.

2. Korban tidak begitu aktif di media sosial dan jarang memposting apapun

Guru SMP di OKU ditemukan tewas di kosan. (Dok. IDN Times)

Kepala Disdik OKU, Kadarisman menambahkan, korban merupakan guru TIK di SMP Negeri 46 OKU. Dia merupakan perantau asal Lampung dan tinggal sendiri di sebuah kosan. Dari keterangan rekan dan tetangga korban, selama ini korban tidak begitu aktif di media sosial dan jarang memosting apapun kegiatannya sehari-hari di akun pribadi.

Belum lama ini korban mengunggah video kegiatan outbond bersama para siswa pada 25 Oktober 2025 di media sosialnya. Jauh sebelumnya, ia pernah memosting foto-foto pada Juni 2024 selama menjadi pengajar di Lampung.

"Jarak kos dengan sekolah cukup jauh cukup jauh dari ibukota kabupaten. Tim kami sudah mengecek lokasi untuk memastikan informasi kematian salah satu pegawai tersebut," ucapnya.

Pihaknya mengecam keras tindakan tragis terhadap korban. Dia meminta polisi bekerja profesional untuk mengungkap dan menangkap pelaku. Kadarisman menambahkan, korban diangkat sebagai guru PPPK pada 1 Oktober 2025 dan tercatat memiliki golongan & TMT: IX & 01-10-2025.

"Kejadian ini menjadi duka mendalam bagi dunia pendidikan. Semuanya kami serahkan ke polisi," ungkap Kadarisman.

3. Polres OKU terus lakukan penyelidikan dan meminta masyarakat tenang

Guru SMP di OKU ditemukan tewas di kosan. (Dok. IDN Times)

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan luar, korban mengalami sejumlah luka memar di paha, kening, pergelangan kaki, pergelangan tangan, serta luka di area telinga dan bengkak pada bagian mulut. Ditambah indikasi kuat adanya jeratan benda tertentu.

Pihak kepolisian masih melakukan pendalaman untuk mengungkap motif, pelaku, dan kronologi lengkap peristiwa tragis ini. Dugaan kuat almarhum menjadi korban pembunuhan, karena terlihat dengan kondisi korban yang tewas dengan posisi terikat.

“Kami meminta masyarakat tetap tenang dan tidak berspekulasi. Polres OKU berkomitmen mengungkap kasus ini secepat mungkin," ujar Kasubsi Sie Humas Polres Oku, Ipda Chandra.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team