Sekolah Luar Biasa Karya Ibu Palembang (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
SLB Karya Ibu di Palembang terbagi dari beberapa bagian. Dalam satu naungan Yayasan Karya Ibu yang dikelola oleh Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan (Pemprov Sumsel), terdapat lima spesialis sekolah yakni SLB A hingga SLB E dengan kondisi siswa yang berbeda-beda.
SLB A merupakan sekolah yang mengajar ABK tunanetra, SLB B khusus tunarungu, SLB C bagi Tuna Grahita yang memiliki tingkat intelegensi di bawah normal atau terbatas, dan SLB D khusus bagi siswa disabilitas atau cacat fisik. Lalu SLB E dikhususkan bagi siswa tuna laras atau anak-anak jalanan (anjal).
Wakil Kepala Sekolah SLB B Karya Ibu Palembang, Joni Afriadi mengatakan, sebagian guru yang mengajar di sekolah tersebut merupakan lulusan Ilmu Pendidikan Khusus. Mereka memiliki bekal dan dasar ilmu untuk mengajar di SLB. Jumlah keseluruhan pengajar mencapai 18 orang.
"Sebagian masih honor, karena siswa kita ini ada sekitar 80-an dari TK-SMA. Tapi idealnya tiap satu guru meng-handle 6 sampai 8 siswa," kata dia.
Selama ini sekolah menggunakan metode visual (penglihatan), auditorial (pendengaran), ataupun kinestetik (gerakan) yang berbarengan dengan bahasa isyarat. Khusus SLB B, pihak sekolah tidak membatasi jumlah pendaftaran siswa baru.
"Biaya pendaftaran Rp600 ribu termasuk seragam batik. Selanjutnya tidak biaya. Kami gratis walaupun swasta, karena semua ditanggung dari dana bos melalui Dinsos, jadi tidak menarik biaya 100 persen. Meski kadang ada keterlambatan dana, antisipasinya dengan penggalangan dana," jelasnya.