Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Gunung Marapi Sumbar Kembali Erupsi Keluarga Abu Panas

bbc.com
Intinya sih...
  • Aktivitas Gunung Marapi belum menunjukkan tren penurunan sejak erupsi pertama kali pada 3 Desember 2023.
  • PVMBG telah mengeluarkan 4 rekomendasi, termasuk larangan mendekati radius 3 km dari puncak Gunung Marapi dan mewaspadai bahaya lahar.
  • Masyarakat di sekitar Gunung Marapi diminta menggunakan masker pelindung, menjaga kebersihan air bersih, dan tidak menyebarkan hoaks terkait aktivitas gunung.

Padang, IDN Times - Aktivitas Gunung Marapi, Sumatra Barat (Sumbar) sejak pertama kali mengalami erupsi sejak Minggu (3/12/2023), masih belum menunjukkan tanda adanya tren penurunan.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pos Pengamat Gunung Api Marapi, Sabtu (22/12/2023) mencatat kejadian erupsi yang cukup berdampak. Sejumlah wilayah di kota Padang Panjang sejak pagi hingga semalam masih terpapar hujan abu vulkanik.

"Asap kawah Gunung Marapi terekam bertekanan lemah hingga sedang. Untuk kolom abu vulkanik teramati berwarna putih-kelabu dengan itensitas tebal berketinggian 300 hingga 500 meter dari atas puncak kawah," kata Kepala Pos Pemantau Gunung Api-PGA Marapi, Teguh Purnomo, Sabtu (22/12/2023).

1. Abu vulkani mengarah ke tenggara

Pixabay

Terkait paparan abu vulkanik di wilayah Padang Panjang, menurut Teguh disebabkan angin yang bertiup lemah ke arah timur laut, tenggara, dan timur, dengan suhu udara berkisar antara 21.4 sampai 26.2 derajat celsius.

"Selain itu, terekam aktivitas tremor Menerus (Microtremor) dengan amplitudo 0.5 sampai 2 milimeter," ujar Teguh.

Teguh menjelaskan, tremor yang terjadi sebelum erupsi biasanya akibat peningkatan tekanan, kalau sesudah erupsi biasanya pelepasan tekanan

"Kalau ada tremor berarti tubuh gunungnya sedang bergetar terus. Dan itu bisa diakibatkan adanya aliran fluida menerus, bisa akibat fracture yang menerus, bisa akibat erupsi abu menerus, bisa akibat hembusan asap menerus," katanya.

 

2. Empat rekomendasi

Erupsi Gunung Marapi Sumatra Barat. IDN Times/PVMBG

PVMBG sejak beberapa waktu lalu sudah mengeluarkan sedikitnya empat rekomendasi bagi masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung, wisatawan atau pendaki, tidak diperbolehkan memasuki dan melakukan kegiatan di wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas (Kawah Verbeek) Marapi.

Lalu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, aliran, bantaran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi, diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

Untuk menghindari gangguan pernapasan (ISPA) maupun gangguan kesehatan lainnya yang disebabkan oleh abu vulkanik, masyarakat yang berada di sekitar Gunung Marapi agar menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lain untuk melindungi mata dan kulit.

Selain itu jika terjadi hujan abu, seluruh pihak diminta mengamankan sarana air bersih serta membersihkan atap rumah dari abu vulkanik yang tebal agar tidak roboh.

Masyarakat yang ada di sekitar Gunung Marapi dan seluruh pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong atau hoaks, dan tidak terpancing isu-isu yang belum jelas sumbernya.

"Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah," tutup Teguh.

3. Gunung Marapi puluhan kali meletus

Berdasarkan pemuktahiran data Pos Pengamat Gunung Api Marapi tercatat tren peningkatan aktivitas Gunung Marapi dengan 98 kali letusan dan 479 kali hembusan.

Meski demikian, status Gunung Marapi sampai saat ini masih berada di Level II dengan rekomendasi tidak diperbolehkan mendekati radius 3 kilometer dari arah puncak atau kawah.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Deryardli Tiarhendi
Andri NH
Deryardli Tiarhendi
EditorDeryardli Tiarhendi
Andri NH
EditorAndri NH
Follow Us