Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Erupsi Gunung Marapi (Foto: PGA Marapi)
Erupsi Gunung Marapi (Foto: PGA Marapi)

Intinya sih...

  • Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi mencatat tinggi kolom abu erupsi tidak teramati karena kabut tebal. Erupsi ini merupakan yang kedua dalam bulan September 2025.

  • Masyarakat di sekitar gunung, pendaki, dan pengunjung wisatawan diimbau untuk tidak memasuki wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Kawah Verbeek. Selain itu, masyarakat di lembah, bantaran sungai disarankan waspada terhadap potensi bahaya lahar.

  • PGA Marapi mengimbau agar seluruh pihak menjaga kondusifitas masyarakat, tidak menyebarkan hoaks, dan mengikuti arahan dari Pemerintah

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Padang, IDN Times - Gunung Marapi di Sumatra Barat kembali menyemburkan abu vulkanik pada Selasa (16/9/2025) pagi sekitar pukul 08.23 WIB. Hal tersebut membuat warga di sekitar gunung terkejut.

"Tadi ada gemuruh. Mungkin itu Gunung Marapi yang erupsi lagi. Tapi asapnya tidak terlihat," kata salah seorang warga, Syafrial saat dihubungi IDN Times.

Ia mengatakan, saat adanya gemuruh tersebut gunung sedang tertutup awan dan bagian puncak kawah tidak terlihat dari jarak kurang lebih 5 kilometer.

1. Erupsi Gunung Marapi

Letusan Gunung Marapi (Foto: Syafrial for IDN Times)

Pengamat Gunung Api (PGA) Marapi menyatakan, tinggi kolom abu dari erupsi tersebut tidak teramati lantaran kabut yang cukup tebal.

"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 29.5 mm dan durasi sementara ini kurang lebih 47 detik," tulis PGA Marapi dalam keterangan resminya yang diterima IDN Times.

Erupsi tersebut menurut PGA Marapi merupakan erupsi yang terjadi bukan pertama kalinya dalam bulan September 2025.

2. Imbauan untuk masyarakat

Erupsi Gunung Marapi (Foto: Grup Whatsapp PGA Marapi)

PGA Marapi menyatakan, saat ini gunung yang terletak di Kabupaten Agam, Tanah Datar dan Kota Padang Panjang tersebut berstatus level II.

"Masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pendaki dan pengunjung wisatawan diimbau agar tidak memasuki dan tidak melakukan kegiatan di dalam wilayah radius 3 kilometer dari pusat aktivitas Kawah Verbeek," tulisnya.

Selain itu, masyarakat yang bermukim di sekitar lembah, bantaran atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Marapi agar tetap mewaspadai potensi atau ancaman bahaya lahar atau banjir lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan.

"Jika terjadi hujan abu maka masyarakat diimbau untuk menggunakan masker penutup hidung dan mulut untuk menghindari gangguan saluran pernapasan (ISPA)," tulisnya.

3. Imbauan untuk pemerintah

Erupsi Gunung Marapi (Foto: PGA Marapi)

Selain itu, PGA Marapi juga mengimbau agar seluruh pihak menjaga suasana yang kondusif di masyarakat, tidak menyebarkan narasi bohong (hoax), dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya. Masyarakat harap selalu mengikuti arahan dari Pemerintah Daerah.

"Pemerintah Daerah Kota Bukittinggi, Kota Padang Panjang, Kabupaten Tanah Datar, dan Kabupaten Agam agar senantiasa berkoordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi di Bandung atau dengan Pos Pengamatan G. Marapi di Jl. Prof. Hazairin No.168 Bukittinggi untuk mendapatkan informasi langsung tentang aktivitas G. Marapi," tulisnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team