Palembang, IDN Times - Gubernur Sumsel, Herman Deru mengimbau, masyarakat Sumsel yang ada di perantauan untuk menahan diri agar tidak kembali ke kampung halaman. Dengan kondisi wabah virus corona yang terjadi saat ini, pulang kampung menjadi hal yang buruk.
"Gak usah lah pulang dulu. Tahan dulu keinginan untuk pulang. Kasihan warga kita yang ada di sini. Bantu kami dengan doa, jangan pulang dulu sampai keadaan membaik," ujar Herman Deru, Minggu (29/3).
Herman Deru menjelaskan, larangan itu juga berlaku bagi warga Sumsel yang akan meninggalkan daerah menuju wilayah terjangkit. Jika masyarakat masih memilih untuk pergi, maka yang bersangkutan wajib dikenakan status Orang Dalam Pantauan (ODP).
"Jika tidak ada keperluan, warga yang ada di Sumsel tahan dulu perjalanan ke luar kota," jelas dia.
Terkait lock down, Herman Deru mengungkapkan, belum bisa tepat dilakukan. Namun, Pemprov Sumsel tetap berkoordinasi lebih lanjut mengenai kemungkinan lain yang akan terjadi.
"Pejabat pemangku kepentingan, baik di pelabuhan, bandara, terminal dan stasiun akan saya sampaikan melalui surat edaran, sebagai pegangan bahwa peningkatan pengawasan harus dilakukan," ungkap dia.
Mantan Bupati OKU Timur dua periode itu melanjutkan, banyak yang harus dipikirkan oleh daerah ketika memilih melakukan lock down. Ada berbagai dampak dari segala aspek yang akan muncul, salah satunya di bidang ekonomi dan distribusi logistik yang akan terganggu.
"Sejauh ini kita belum ada karantina wilayah. Penutupan pelabuhan Tanjung Api-Api belum lah, mengingat bahan pokok Bangka dari Sumsel," sambung dia.
Instruksi yang akan diambil Herman Deru selanjutnya, adalah membuat ODP Center di 17 Kabupaten/kota di Sumsel untuk memudahkan koordinasi pemantauan wabah Covid-19 ini.
"Saya akan minta bupati dan wali kota untuk membuat ODP Center agar mudah pemantauannya," tutup dia.