Gubernur Sumbar Minta Maaf, Serahkan Mobil Dinas ke Satgas COVID-19

19 Agu 2021, 16:05 WIB

Gubernur Sumatra Barat saat menyerahkan Mobil Dinas Baru ke Sekretaris BPBD Sumatera Barat Mulyadi yang mewakili Satgas Covid-19. IDN Times/Andri NH

Padang, IDN Times - Gubernur Sumatra Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah, memutuskan memberi mobil dinas baru tipe Mitsubishi Pajero tipe Sport Dakkar 4x4 2021 yang baru saja dibeli kepada Satuan Gugus Tugas (Satgas) COVID-19.

Pegalihan fungsi mobil dinas itu, dilakukan Mahyeldi usai mencermati isu mobil dinas Kepala Daerah Sumbar yang menimbulkan keresahan dan pembicaraan publik. Penyerahan pun dilaksanakan secara simbolis di Istana Gubernuran, Kamis (19/8/2021).

“Mencermati isu mobil dinas kepala daerah Sumbar dalam dua hari ini, dan mempertegas komitmen kami untuk penanganan COVID-19, maka saya instruksikan kepada SKPD terkait untuk mengalihkan fungsi mobil dinas Gubernur menjadi mobil operasional penanganan COVID-19,” kata Mahyeldi, Kamis (19/8/2021).

1. Gubernur Sumbar sampaikan permohonan maaf

Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah. IDN Times/Andri NH

Selain menyerahkan mobil dinas baru kepada Satgas COVID-19, Mahyeldi juga menyampaikan permohonan maaf secara terbuka melalui awak media. Permohonan maaf disampaikan untuk seluruh Ninik Mamak, Alim ulama, Cadiak Pandai, dan masyarakat Sumbar.

“Saya atas nama pribadi dan pemerintah, terlebih dahulu menyampaikan permohonan maaf kepada kita semua karena telah menimbulkan keresahan sehingga jadi pembicaraan publik,” katanya.

2. Bakal melelang kendaraan operasional lama

Penyerahan Mobil Dinas Baru secara simbolik oleh Gubernur Sumbar kepada Satgas Covid-19. IDN Time/Andri NH

Mahyeldi menegaskan, mobil dinas itu tidak akan ia pakai. Kendaraan operasional lain yang lama pun akan dialihkan untuk penanganan COVID-19 di Sumbar.

“Lalu melelang segera mobil dinas yang lama, sehingga dananya bisa dialokasikan untuk penanggulangan COVID-19,” sebutnya.

3. Akan gunakan kendaraan pribadi

Mobil Dinas Baru Gubernur Sumbar yang menuai polemik. IDN Times/Andri NH

Mahyeldi menambahkan, dirinya akan menggunakan mobil pribadi sebagai kendaraan dinas. Menurutnya, keputusan itu sejurus dengan arahan Ketua Majelis Syura PKS, Dr Salim Segaf al Jufri.

“Selaku kader PKS sejak menjadi anggota DPRD, Wakil Wali Kota, Wali Kota, atau Gubernur, saya akan selalu terdepan memberi keteladanan dan pelayanan kepada masyarakat,” tutupnya.