Susanto, salah satu pedagang di Jalan Purban (IDN Times/Feny Maulia Agustin)
Menurut Susanto, salah satu pedagang di jalan tersebut, secara teknis, pihak Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah mengerjakan intruksi Ratu Dewa. Tetapi secara praktik mengalirkan drainase di selokan pinggiran pertokoan masih belum optimal.
"Sudah ada petugas yang membersihkan (drainase) tapi lihat sendiri, meski saluran sudah dikeruk, tapi sampai hari ini, kondisi tidak jauh beda (dari awal). Memang di jalan air sudah kering, tapi drainasenya belum mengalir," katanya, saat dikonfirmasi IDN Times, Kamis (21/8/2025).
Terlihat beberapa petugas di sana sedang menggali sisi kiri dan kanan di lokasi sedimen yang tertumpuk sampah. Namun jumlah pekerja di sana tak sebanding dengan panjang kawasan yang harus digali dan dikeruk oleh tim PUPR.
Hanya terlihat dua orang petugas di siang hari sekitar pukul 13:30 WIB. Padahal secara teknis, pekerja di sana harus lebih banyak agar proses pengerjaan lebih cepat. Apalagi lokasi yang digali cukup panjang sekitar 800 meter untuk masing-masing sisi.
Berdasarkan informasi IDN Times himpun dengan seorang petugas yang tak ingin disebutkan identitasnya mengaku, pengerjaan pengerukan tak hanya untuk memaksimalkan pengaliran drainase, melainkan untuk membuka galian limbah atau membongkar tumpukan sampah di bawah bangunan DAS.
"Kami petugas dibagi dua shift. Ada yang gali ada yang tutup galian, jadi ada timnya. Proses ini tidak bisa cepat, karena petugas yang tidak banyak. Tapi kita buka semua aliran di atas bangunan agar mengurangi genangan," jelasnya.